POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Anggur Baru di Kantong Baru.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik berikut dengan merujuk bacaan pertama dari Kejadian 27: 1-5.15-29, dan bacaan Injil Matius 9: 14-17.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 8 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Bicara tentang anggur bagi kita mungkin masih terasa asing karena wilayah kita bukan produksi anggur dengan letak geografis dan iklim tropis tidak memungkinkan hal itu.
Namun bagi wilayah negara-negara Eropa misalnya atau Timur Tengah, anggur adalah bagian dari hidup mereka dan sekaligus memproduksi anggur dalam jumlah besar.
Maka ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang itu, tapi bisa menjadi pelajaran untuk kita.
Semisal tentang kantong anggur dan anggur itu sendiri. Itu artinya anggur itu harus disimpan lebih lama jika ingin mendapatkan hasil yang lebih baik. Semakin lama disimpan semakin enak rasanya.
Maka harus pakai kantong baru sehingga anggurnya bisa bertahan lama disimpan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Juli 2023, Berkat Tinggal Tetap pada Diri Orang yang Menerimanya
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah dramatis yang ditontonkan oleh keluarga Ishak di masa-masa tua Ishak menjadi cerita inspiratif bagi kita.
Ketika Ishak sudah mencapai usia tua dan matanya menjadi buta, dia harus memberikan amanat khusus kepada anak pertamanya, Esau.
Seturut adat istiadat Yahudi, anak pertama laki-lakilah yang akan mendapat warisan dan semua urusan rumah tangga dan seluruh kekayaan yang ditinggalkan oleh orangtua mereka.
Maka Esau sebagai anak pertama seharusnya yang akan menerima semua itu sebagai hak kesulungan.
Namun dalam kisah yang dramatis itu, kenyataannya menjadi sangat terbalik. Yakub si bungsu dari keluarga itu secara dramatis mendapatkan itu karena satu adegan “tipuan” yang dilakukan oleh Ribka istri Ishak yang menghendaki anaknya Yakublah yang mendapatkan semua warisan itu.
Yakub adalah anak kesayangan Ribka. Adegan manipulatif yang dipertontonkan oleh Ribka istri Ishak dan anak mereka Yakub adalah juga salah satu bentuk “kesalahan” yang membahagiakan.
Tuhan dapat melakukan segala sesuatu termasuk dalam hal-hal yang tidak kita pikirkan. Yakub adalah anak bungsu tetapi oleh peran yang lain itulah Yakub akhirnya mendapat berkat dan belaskasihan dari Allah lewat amanah dari bapak Ishak.
Walaupun atas cara yang tidak biasa ini, Yakub tetap mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan masuk menjadi deretan bapa-bapa bangsa.
Maka apa pun yang terjadi dengan kita entah itu sebuah kesalahan pun kita tak perlu menyesalinya terlalu mendalam tetapi tetap setia kepada Allah karena Allah dapat melakukan apa saja untuk kita.
Kesetiaan kita itulah yang diperhitungkan Allah bagi kita. Agar kita harus tetap menempatkan segala sesuatunya sesuai dengan porsinya.
Seperti yang disampaikan oleh Yesus dalam Injil hari ini, “Anggur baru harus ditempatkan di kantong yang baru.”
Yesus mengingatkan kita untuk jangan sia-siakan berkat yang Tuhan berikan kepada kita yang disimbolkan melalui anggur.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 6 Juli 2023, Tuhan Butuh Kesetiaan
Anggur berkat itu selalu kita dapatkan dari Tuhan. Tetapi Tuhan selalu meminta kita untuk juga membarui kantong hati kita agar anggur berkat itu dapat tersimpan lama dan bertahan dalam hati kita dan menjadi berkat juga bagi orang lain yang meminum anggur yang kita keluarkan dari perbendaharaan kantong anggur kita.
Jika kita hanya bisa menempatkan anggur berkat itu dalam kantong hati yang lama, maka kita sendiri juga pasti tahu apa yang akan terjadi.
Kantong lama itu akan hancur dan tumpah semua anggur berkat itu. Kita sendiri dan orang lain pasti juga tidak mendapatkan berkat itu karena anggur itu sudah tumpah keluar karena tak mampu menampung anggur yang baru itu.
Maka sebenarnya dari sini kita diajarkan untuk tetap selalu memperbarui kantong-kantong anggur kita menjadi kantong-kantong anggur yang baru.
Anggur berkat itu selalu kita bisa dapatkan setiap hari yang terpenting bagi kita adalah respons kesetiaan kita kepada Allah inilah yang lebih penting lewat cara hidup kita dan kebaikan dan kebajikan yang kita amalkan dalam hidup kita terutama bagi mereka yang sangat membutuhkan pertolongan kita.
Walaupun kecenderungan kita adalah kita gampang sekali menerima anggur-anggur lain dan bukan dari sumber Allah sendiri.
Anggur-anggur itu sudah memenuhi kantong anggur hati kita sehingga anggur berkat dari Tuhan sudah terlalu penuh dan tumpah keluar atau karena terlalu berat lalu kantongnya sobek dan semua anggur itu lalu tumpah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Juli 2023, Neque Mittunt Vinum Novum in Utres Veteres
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, Tuhan mampu mengubah hal yang kurang berkenan menjadi berkat bagi kita yang penting kita tetap setia kepadaNya.
Kedua, Tuhan selalu menganugerahkan berkatNya kepada kita setiap harinya. Apakah kita siapkan kantong hati kita dengan baik?
Ketiga, kita selalu menyiapkan hati kita sebagai kantong hati yang selalu baru dan siap menampung anggur berkat dari Tuhan.
Teks Lengkap Bacaan 8 Juli 2023
Bacaan I: Kejadian 27:1-5.15-29
Yakub menipu saudaranya dan merampas berkat anak sulung.
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Ketika Ishak sudah tua, matanya telah kabur,
sehingga ia tidak dapat melihat lagi.
Pada suatu hari ia memanggil Esau, anak sulungnya,
dan berkata kepadanya, "Anakku."
Sahut Esau, "Ya, bapa."
Berkatalah Ishak,
"Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu kapan akan mati.
Maka sekarang ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu.
Pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang.
Olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari.
Sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan,
agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati."
Tetapi Ribka mendengarnya
ketika Ishak berkata kepada Esau, anaknya.
Setelah Esau pergi ke padang gurun memburu seekor binatang
untuk dibawa kepada ayahnya,
Sementara itu, Ribka mengambil pakaian yang indah
kepunyaan Esau anak sulungnya,
yang disimpannya di rumah.
Disuruhnya Yakub, anak bungsunya, mengenakan pakaian itu.
Kedua belah tangan Yakub serta lehernya yang licin
lalu dibalut dengan kulit anak kambing yang telah ia sembelih.
Lalu ia memberikan makanan yang enak
dan roti yang telah diolahnya
kepada Yakub, anaknya.
Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya
serta berkata, "Bapa!"
Sahut ayahnya, "Ya, anakku. Siapakah engkau?"
Kata Yakub kepada ayahnya, "Akulah Esau, anak sulungmu.
Aku telah melakukan, seperti yang Bapa katakan kepadaku.
Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini.
Lalu berkatilah aku."
Lalu Ishak berkata kepada anaknya,
"Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!"
Jawab Yakub,
"Karena Tuhan Allahmu membuat aku mencapai tujuanku."
Lalu kata Ishak kepada Yakub,
"Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau,
apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."
Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata,
"Kalau suaranya, suara Yakub; kalau tangannya, tangan Esau."
Jadi Ishak tidak mengenal dia,
karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya.
Ishak hendak memberkati dia, tetapi ia masih bertanya,
"Benarkah engkau ini anakku Esau?"
Jawabnya, "Ya!"
Lalu berkatalah Ishak, "Dekatkanlah makanan itu kepadaku,
supaya kumakan daging buruan masakan anakku,
agar aku memberkati engkau."
Maka didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya.
Lalu Ishak makan;
dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.
Berkatalah Ishak kepadanya,
"Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku."
Yakub lalu mendekat dan mencium ayahnya.
Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinya dia,
katanya,
"Sesungguhnya
bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati Tuhan.
Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit
dan tanah-tanah gemuk di bumi
dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.
Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu,
dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu.
Jadilah tuan atas saudara-saudaramu,
dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu.
Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah dia;
dan siapa yang memberkati engkau, terberkatilah dia."
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Demikianlah Sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 135:1-2.3-4.5-6
R:3a: Pujilah Tuhan, sebab Ia baik.
*Pujilah nama Tuhan,
pujilah, hai hamba-hamba Tuhan,
hai orang-orang yang datang melayani di rumah Tuhan,
di pelataran rumah Allah kita.
*Pujilah Tuhan, sebab Tuhan itu baik,
bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama-Nya itu indah!
Sebab Tuhan telah memilih Yakub bagi-Nya,
Ia memilih Israel menjadi milik kesayangan-Nya.
*Sesungguhnya aku tahu, bahwa Tuhan itu mahabesar,
bahwa Tuhan kita itu melebihi segala dewata.
Tuhan melakukan apa yang dikehendaki-Nya,
di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya.
Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.
Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
Bacaan Injil: Matius 9:14-17
Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita
selama mempelai itu bersama mereka?
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes
kepada Yesus dan berkata,
"Kami dan orang Farisi berpuasa,
tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?"
Jawab Yesus kepada mereka,
"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita
selama mempelai itu bersama mereka?
Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka,
dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut
pada baju yang tua,
karena jika demikian,
kain penambal itu akan mencabik baju itu,
lalu makin besarlah koyaknya.
Begitu pula
anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua,
karena jika demikian
kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang
dan kantong itu pun hancur.
Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru,
dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya."
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS