POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Apa UrusanMu dengan Kami?
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 21: 5.8-20, dan bacaan Injil Matius 8: 28-34.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 5 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap orang punya kegiatan dan urusan masing-masing dalam hidup ini.
Dan setiap kegiatan kita selalu ada kepentingan yang terbentuk dalam tujuan yang mau kita capai.
Kita semua punya cara sendiri untuk merealisasikan setiap urusan itu agar tujuan kita dapat tercapai.
Tapi juga bisa terjadi bahwa kita bisa mengambil cara-cara “kotor” untuk bisa memenangkan tujuan yang mau kita capai.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 4 Juli 2023, Tuhan, Tolonglah
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kita kembali disajikan inspirasi dari bacaan-bacaan kitab suci hari ini yang memberikan satu catatan penting untuk kita.
Pada bacaan pertama, kisah Abraham dan Sara yang sudah mendapatkan anak laki-laki tunggal mereka.
Sebagai manusia pastilah kehadiran seorang anak dalam keluarga apalagi diperolah ketika di hari tua seperti Abraham dan Sara menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri karena bagi mereka dan semua yang melihatnya adalah sebuah berkat yang tak terkatakan.
Aib di mata masyarakat pun hilang dengan sendirinya karena mereka akhirnya mendapatkan anak laki-laki satu satunya di usia tua.
Namun kehadiran Ishak anak mereka ini juga menjadi satu diskusi dalam keluarga Abraham dan Sara. Pasalnya adalah Abraham sudah mendapatkan seorang anak yaitu Ismael dari Hagar hamba perempuannya.
Kehadiran Ismael dalam keluarga Abraham dan Sara menjadi perbincangan yang hangat untuk menyatakan siapa yang lebih berhak atas semua harta milik Abraham.
Sara sebagai seorang ibu pasti merasakan bahwa dia telah mendapatkan anak laki-laki bagi Abraham maka dia berhak untuk menyatakan tentang hak atas kehidupan keluarga mereka di masa depan.
Dalam diskusi itulah, Allah menyatakan kehendakNya atas Ishak dan menyatakan kebenaran itu dan akhirnya Ismael dan Hagar ibunya keluar dari keluarga Abraham.
Kisah seperti ini bukan hal baru, tetapi juga ada di sekitar kita atau juga bahkan di keluarga kita dengan versinya masing-masing.
Yang paling penting dalam situasi seperti ini adalah bahwa kehendak Tuhanlah yang didahulukan bukannya soal perebutan harta atau hak kesulungan dalam keluarga.
Banyak pertumpahan darah dalam keluarga-keluarga kita hanya karena perebutan harta kekayaan dan hak kesulugan dalam keluarga.
Orang bermusuhan dan terjadi perselisihan selalu walaupun itu keluarga sendiri.
Yang seperti ini biasanya setan yang menguasai kita. Di mana ada perpecahan dan pertikaian, di situ si jahat sedang menguasai kita.
Hal itu juga yang terlihat dalam kisah Yesus yang mengusir roh jahat dalam diri seorang yang kerasukan roh jahat.
Mereka sangat mengenal Yesus sebagai Anak Allah yang akan menyiksa mereka seperti dalam kisah ini, “Apa urusanMu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?”
Ungkapan ini mau menyatakan bahwa si jahat pun tahu tentang Allah dan mengenal Allah. Maka ketika mereka menyerang manusia, mereka pun bisa datang melalui nasihat-nasihat injil dan mengatasnamakan Tuhan, tetapi sebenarnya mereka sedang mau menguasai manusia dan memecahbelah dan menceraiberaikan manusia agar mereka tidak percaya kepada Tuhan lagi.
Si jahat selalu mencari cara terbaik untuk menguasai kita manusia bahkan dia bisa datang bukan dalam wujud yang mengerikan atau menakutkan seperti kebanyakan cerita, tetapi dia juga bisa datang dalam wajah malaikat dengan nasihat-nasihat Tuhan dan Injil karena memang mereka mengenal Allah.
Tetapi haruslah tahu bahwa itu hanyalah trik untuk menguasai manusia dan menghancurkan manusia.
Tujuan mereka jelas yakni membuat manusia tidak percaya lagi kepada Allah dan percaya kepada jalan yang mereka tunjukkan dan itu terlihat lewat perpecahan atau perceraian dalam keluarga atau masyarakat kita.
Maka marilah kita mulai belajar mengenal cara-cara si jahat dalam menguasai kita atau keluarga atau orang-orang sekitar kita agar kita mampu secepatnya keluar dari ikatan lingkaran si jahat tetapi membebaskan diri kita agar kita tidak terjebak dalam dosa dan kejahatan.
Salah satu cara terbaik adalah dengan selalu dekat dengan Tuhan Yesus karena mereka tak akan mungkin mampu melawan Tuhan sendiri.
Kita perlu mempererat relasi kita dengan Tuhan agar kita tidak gampang jatuh dalam kejatahan dan dosa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 5 Juli 2023, Rosario Lambang Suci, Pengalah Setan
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, selalu mengedepankan kehendak Tuhan dalam mengatasi masalah agar kita tidak dikuasai oleh si jahat.
Kedua, si jahat akan bisa muncul lewat hal-hal yang kita sukai bahkan dalam hal-hal spiritual.
Ketiga, satu-satunya cara adalah dengan selalu mendekatkan diri pada Tuhan agar kita selamat.
Teks Lengkap Bacaan 5 Juli 2023
Bacaan I: Kejadian 21:5.8-20
Ismael tak mungkin menjadi ahli waris bersama dengan anakku Ishak.
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Abraham berumur seratus tahun,
ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
Ketika Ishak bertambah besar, pada hari ia disapih,
Abraham mengadakan perjamuan besar.
Pada waktu itu Sara melihat,
bahwa Ismael,
anak yang dilahirkan Hagar, wanita Mesir itu, bagi Abraham
sedang main dengan Ishak, anaknya kandungnya.
Berkatalah Sara kepada Abraham,
"Usirlah hamba wanita itu beserta anaknya,
sebab anaknya itu tidak akan menjadi ahli waris
bersama-sama dengan anakku Ishak."
Hal ini sangat menyebalkan hati Abraham oleh karena anaknya itu.
Tetapi Allah bersabda kepada Abraham,
"Janganlah sebal hatimu karena anak dan budakmu itu.
Segala yang dikatakan Sara itu haruslah engkau dengarkan,
sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
Tetapi keturunan dari hambamu itu pun
akan Kujadikan suatu bangsa,
karena ia pun anakmu."
Keesokan harinya
pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air
dan memberikannya kepada Hagar.
Ia meletakkan semua itu beserta anaknya di atas bahu Hagar,
dan menyuruhnya pergi.
Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
Ketika air di kirbat itu habis,
dibuangnyalah anaknya ke bawah semak-semak,
dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, katanya,
"Aku tidak tahan melihat anakku mati."
Sedang ia duduk di situ,
menangislah anaknya dengan suara nyaring.
Allah mendengar suara anak itu,
lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, katanya,
"Apakah yang engkau susahkan, Hagar?
Janganlah takut,
sebab Allah telah mendengar suara anakmu
dari tempat ia terbaring.
Bangunlah, angkatlah anakmu itu, dan bimbinglah dia,
sebab Aku akan menjadikan dia bangsa yang besar."
Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur.
ia pergi mengisi kirbatnya dengan air,
dan anaknya ia beri minum.
Allah menyertai Ismael, sehingga ia bertambah besar.
Ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 34:7-8.10-11.12-13
Refr:7a
Orang tertindas itu berseru, dan Tuhan mendengarkannya.
*Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkannya;
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa,
lalu meluputkan mereka.
*Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus,
sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan.
Singa-singa muda merana kelaparan,
tetapi orang-orang yang mencari Tuhan,
tidak kekurangan suatu pun.
*Marilah anak-anak, dengarkanlah aku,
takut akan Tuhan akan Kuajarkan kepadamu!
Siapakah yang menyukai hidup?
Siapa yang mengingini umur panjang
untuk menikmati yang baik?
Bait Pengantar Injil: Yak 1:18
Atas kehendak-Nya sendiri
Allah telah menciptakan kita dengan kebenaran,
agar kita menjadi yang pertama dari ciptaan-Nya.
Bacaan Injil: Matius 8:28-34
Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus menyeberang danau Genesaret
dan tiba di daerah orang Gadara.
Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan,
menemui Dia.
Mereka itu sangat berbahaya,
sehingga tidak seorang pun yang berani melalui jalan itu.
Dan mereka itu pun berteriak, katanya,
"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah?
Adakah Engkau ke mari
untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi
sedang mencari makan.
Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya,
"Jika Engkau mengusir kami,
suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu."
Yesus berkata kepada mereka, "Pergilah!"
Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu.
Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang
ke dalam danau,
dan mati di dalam air.
Para penjaga babi lari,
dan setibanya di kota, mereka menceritakan segala sesuatu,
juga tentang dua orang yang kerasukan itu.
Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus
dan setelah mereka berjumpa dengan Dia,
mereka mendesak supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS