Yesus mau menegaskan agar para murid bertekad ikut Yesus dengan sepenuh hati.
Lebih jauh, Yesus menegaskan konsekuensi mengikuti-Nya sampai akhir hidup.
“Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.”•
Yesus harus dimutlakkan dalam hidup seseorang, tak bisa dibandingkan dengan apa pun di dunia ini.
Hidup demi Yesus harus mendapatkan prioritas tertinggi. Inilah tantangan berat yang tak mudah diatasi. Merupakan kecenderungan yang manusiawi apabila orang akan lekat pada hubungan keluarga, hubungan darah yang menyatukan manusia sejak lahir.
Barangsiapa percaya kepada Yesus, dia percaya kepada Bapa. Dia akan menerima berkat. Bukan itu saja, murid-murid juga akan membawa berkat bagi banyak orang lain.
Kebaikan apapun yang mereka terima dari orang lain bahkan yang paling kecil dan tak tampak, tak berarti sekalipun menjadi berkat bagi orang itu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 2 Juli 2023, Mulailah dari yang Sederhana
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Apakah kita layak menjadi murid Yesus? Ukuran kita layak menjadi utusan Yesus ialah cinta serta kesediaan untuk memanggul salib dan bukan pada jabatan atau kedudukan apapun dalam Gereja.
Kita harus menjadi orang-orang yang kuat dan tegap dalam cinta karena tugas perutusan yang kita terima tidaklah ringan dan tantangannya tidak kecil.
Yesus tidak menghendaki muridNya menjadi orang yang setengah-setengah.
Sanggupkah kita menjadi muridNya? Jelas tidak sanggup! Akan tetapi, Dia yang menantang kita, Dia juga pasti menyanggupkan kita untuk menjadi murid-muridNya.
Tugas kita hanyalah menyerahkan diri kepada panggilan dan cintaNya.
Kontemplasi
Perempuan Sunem orang baik, telah menerima nabi Elisa untuk menumpang di rumahnya. Di sekitar kita, ada banyak orang baik; anda, saya, kita semua adalah orang baik dan bermurah hati. Kita semua adalah orang baik dan bermurah hati.