Dan beta hanya bisa telan sdikit biskuit Regal untuk bertahan supaya sonde lapar. Muka makin pucat badan makin lemah...
Beta laporkan ke Mabes Pos Kupang bahwa beta sakit sonde bisa kerja. Mabes Pos Kupang perintah suruh istirahat serta ke rumah sakit.
Beta pung kaki panas kayak api sampai sonde bisa jalan laiii...karena kaki bengkak dan sampai harus kincing dan berak pakai ember dalam kamar kos.
Lalu, sekitar sudah 1 minggu sonde ada perubahan untuk membaik karena sonde bisa makan dan kaki panas, bengkak dan sonde bisa jalan laiii.
Lalu, ada yang bisik coba pakai dukun yang 'jago' dari wilayah perbatasan Atambua dan Kefamenanu - Kabupaten Timor Tengah Utara serta Malaka.
Dukun jago dari desa di batas tiga wilayah, Kabupaten Malaka - Belu dan TTU - NTT atau tepatna dari wilayah Nurobo/TTU.
Dan beta coba minta untuk datangkan dukun itu untuk coba berobat
Ternyata dukun itu juga angkat tangan, karena 'Kakaluk/hobatan" yang dimiliknya tak mampu untuk melawan hobatan/guna-guna yang sudah disantet kepada beta pakai kakaluk/ilmu hitam versi keluarga 7 anak pejabat ini.
Waktu terus berlalu, beta rasa makin lemah karena sudah lebih dari 1 pekan sonde ada perubahan
Bahkan leher terasa makin tercekik dan nyaris biskuit Regal ju su sonde bisa masok.
Setiap malam "Buntianak" datang dan beroperasi di atas seng Kamar Kos beta, sehingga target beta harus mengalami kematian lebih cepat, dan benar beta mulai susah tidur.
Apalagi bubur su sonde bisa telan lagi karena su bengkak dan panas di leher.
Lalu, Bapa Kos Opa Dimoe bilang coba panggil Pak Lukas Manobe (beliau ini kepala sekolah di SMP Negeri 2 Atambua ).
Bapak Lukas Manobe adalah seorang pendoa yang punya karunia. Pak Lukas Manobe ini Adik Ipar Gubernur NTT Piet A Tallo (alm)
Lalu Bapak Lukas Manobe (beliau ju su almahum,red) datang dan berdoa untuk beta setelah diminta tolong Opa Dimoe untuk datang berdoa kekamar kos.