KLB Rabies

Kadis Peternakan NTT: Rabies di Timor Tengah Selatan Ancam Kabupaten Lain di Pulau Timor

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JUMPA PERS- Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, Ruth D Laiskodat yang didampingi oleh Kepala Dinas Peternakan NTT, Johanna Lisapaly dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Prisilia Parera dalam jumpa pers di Kantor Gubernur NTT, Jumat 23 Juni 2023.

Johanna menambahkan, untuk pencegahan rabies, maka yang pertama dilakukan ialah anjing perlu divaksin minimun 70 persen dari populasi untuk memutuskan mata rantai virus rabies.

"Vaksinasi menjadi pencegahan namun memiliki keterbatasan," katanya.

Selain itu, menurut Johanna yang paling murah yaitu Hewan Penular Rabies (HPR) diikat atau dikandangkan. Karena dengan demikian akan terbebas dari anjing yang terinfeksi rabies.

"Anjing jika ingin bebas dari rabies perlu dipelihara dengan baik dengan cara diikat agar bisa sehat dan tidak berhubungan dengan anjing yang terinfeksi rabies," jelasnya.
Johanna berharap 100 ribu dosis vaksin rabies untuk anjing bisa segera diturunkan di Pulau Timor.

"Mudah-mudah 100 ribu vaksin lainnya segera turun, karena kita pulau Timor belum melakukan pendataan anjing karena selama ini aman dari rabies. Dan, sekarang sedang melakukan pendataan, dengan asumsi bahwa satu desa terdapat 250 populasi anjing, maka di TTS terdapat 278 desa yang akan dikalikan dengan 250 ekor anjing, sehingga membutuhkan 70-an ribu vaksin," tutupnya (cr20).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini