Tuhan Yesus telah mengungkapkan kasihNya dengan berbagai cara.
Dalam Injil hari ini, kasih itu diungkapkan sebagai undangan bagi semua orang yang letih lesu dan
berbeban berat untuk datang dan mendapatkan kelegaan daripadaNya.
Dulu orang yang letih lesu dan berbeban berat merujuk pada rakyat jelata, para pendosa termasuk
para murid yang memikul beban tradisi dan peraturan religius ciptaan para pemimpin
religius masa itu.
Beban-beban ini seperti kuk pada leher binatang pembajak yang mengekang langkah-langkah mereka.
Saat ini, undangan yang sama disampaikan kepada setiap kita yang mungkin sedang memikul beban ketakutan, kemarahan, kesepian, penolakan, masa lalu yang kelam dan tidak bahagia, serta dosa-dosa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 16 Juni 2023, Hari Raya Hati Yesus Yang Maha Kudus
Tak jarang orang mencari kelegaan sesaat lewat perjudian, narkoba, bola guling, sabung ayam, hiburan tidak sehat, pijat-pijatan, dan masih banyak lagi yang lain.
Kita akan mendapat kelegaan sejati jika menyerahkan beban-beban dan seluruh diri kita kepada Tuhan Yesus.
Hal ini menuntut keterbukaan dan kesiapan untuk menerima kuk yang dipasangNya. Kuk Yesus adalah sabda dan ajaranNya, serta teladan hidupNya.
Kuk jenis ini tidak membuat kita terbungkuk-bungkuk, tetapi sesuai dengan kesanggupan kita serta mendatangkan kelegaan dan sukacita sejati.
Kontemplasi
Tuhan Yesus sayang kita, Ia mengasihi kita. Ia menaruh hati kepada kita.
Beban-beban berat tidak diletakkan pada bahu kita. Ia lemah lembut dan rendah hati.
Mengapa kita tak mau saling mengasihi dan menepati perintah-perintahNya?
Sebab semakin kita menaruh hati kepada sesama, Tuhan bersemayam dalam diri kita dan makin besar
pula penghormatan yang kita nyatakan kepada Hati Yesus PuteraNya yang terkasih.
Pertanyaan reflektif: Beban apakah yang aku serahkan kepada Tuhan Yesus?