Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juni 2023, Engkau Anakku, Cahaya Mataku

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 9 Juni 2023 dengan judul Engkau Anakku, Cahaya Mataku.

Dan benar saja, Tobit tidak pernah berpaling dari Allah. Tobit tetap berdoa kepada Allah dan bahkan meminta Allah mengambil nyawanya agar dia tak pernah mengalami lagi kebutaannya.

Cintanya kepada keluarga terlebih kepada anaknya Tobia sangat luar biasa. Hal ini terlihat ketika matanya kembali melihat, dia begitu bahagia dapat melihat kembali wajah anaknya Tobia dan berkata “…engkaulah anakku, cahaya mataku.”

Tobit sangat bersukacita ketika dapat melihat sekaligus melihat anaknya yang sudah lama dia rindukan. Dan ketika itu juga, Tobit pun berkata, “Setelah engkau kulihat, anakku, sekarang aku dapat mati!”

Ini sebuah ungkapan kegembiraan dan sukacita yang mendalam karena Tobit akan dapat melihat dan terlebih dapat melihat anaknya Tobia.

Di saat mata sembuh setelah dioleskan empedu oleh Tobia anaknya, Tobit pun dapat melihat dengan baik. Dan Tobit berkata: “Aku melihat engkau anakku, engkau cahaya mataku.”

Tobi tpun melambungkan madah pujian kepada Allah, “Terpujilah Allah, terpujilah namaNya yang besar. Terpujilah para malaikatNya yang kudus. Hendaklah nama Tuhan yang besar berdada di atas kita dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya.”

Tobit dengan sangat sukacita yang mendalam itu melambungkan madah pujian itu kepada Allah sebagai ucapan syukur atas kebesaran Allah yang telah melakukan karya-karya agung dalam dirinya dan dia dapat melihat kembali.

Tobit pun dapat melihat betapa anaknya Tobia sebagai cahaya mata untuk hidup dan kehidupan di masa depan.

Anak itu selalu menjadi gambaran masa depan sebuah keluarga yang tak bisa disangkal.

Kisah ini memperlihatkan betapa Tobit sangat memperhatikan dan menjadi sangat bersukacita akan kehadiran anaknya Tobia.

Zaman sekarang, anak hadir dalam keluarga dan ada yang tidak diterima sebagai anak.

Anak bertumbuh dalam tekanan dan ketakutan bukan kebahagiaan. Banyak juga anak yang lahir di luar rencana dan kehendak orangtuanya.

Ada juga begitu banyak anak yang terlahir karena ‘sebuah kesalahan’ dan ada begitu banyak pula anak yang lahir sebagai sebuah buah dari kasih yang luar biasa dari kedua orangtuanya.

Apa pun situasinya, anak sudah terlahir, maka jadikanlah dia “cahaya mata” untuk melihat masa depan kalian dan bersyukurlah kepada Tuhan selalu karena Allah pun melihat Cahaya Mata dalam Putra Tunggal yang dikasihiNya.

Dan seperti dalam bacaan Injil, saat perbincangan ahli-ahli Taurat tentang Mesias dianggap sebagai anak Daud; Yesus ingin memberi pesan yang benar bahwa Mesias itu gambaran dari Allah BapaNya yang telah menjadikanNya setara di hadapan kemuliaan BapaNya sendiri karena Dia telah diberi kekuasaan untuk “duduk di Sisi KananKu”. Mesias itu gambaran akan masa depan kemuliaan Allah bagi manusia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juni 2023, Hormatilah Tuhan dan Layanilah Sesama dengan Tulus

Halaman
1234

Berita Terkini