POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jumat Pertama dan Maknanya bagi Umat Katolik.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Putra Sirakh 44: 1.9-12, dan bacaan Injil Markus 11: 11-26; Misa Jumat Pertama.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 2 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Jumat Pertama itu apa sih? Apa maknanya?
Pertanyaan itu kerap kali muncul, terutama kaum muda zaman sekarang yang entah karena apa, mereka belum atau bahkan sama
sekali tidak mengerti maksud dari misa ‘Jumat Pertama’ itu.
Misa Jumat Petama itu bentuk devosi terhadap Hati Kudus Yesus yang sering menderita karena cinta-Nya kepada manusia tak berbalas, dan kita melukai HatiNya.
Maka, tujuan asli dari Misa Jumat Pertama itu adalah sebuah penghormatan istimewa dan sebagai silih atas penghinaan yang dilakukan orang pada Sakramen Mahakudus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 2 Juni 2023, Rumah Doa
Kebaktian kepada Hati Kudus Yesus memang sudah sangat tua, karena dalam pengertian Alkitab, hati itu sumber dan pusat kehidupan manusia.
Boleh dikatakan hati itu hampir sama dengan seluruh pribadi manusia.
Maka dari itu, menghormati Hati Kudus Yesus berarti menghormati seluruh pribadi Yesus, utamanya pusat pribadi-Nya Yang Mahakudus, Yang memancarkan kasih dan kerahiman-Nya.
Devosi ini berasal dari penampakan Yesus kepada Santa Maria Margareta Alacoque di Prancis antara tahun 1673 dan 1675.
Yesus mengungkapkan, bahwa banyak orang tak menghormati dan telah menyangkal-Nya.
Sebagai silih dan pepulih atas dosa-dosa manusia, Yesus meminta lewat Maria Margaretha untuk menghormatiNya secara khusus dengan menerima Sakramen Mahakudus sesering mungkin setiap hari Jumat pertama.
Mengapa hari Jumat? Karena hari Jumat adalah hari Yesus wafat di salib dengan lambung, hatiNya yang tertembus tombak.
Mengapa harus hari Jumat Pertama dan bukan setiap hari Jumat?
Hari Jumat pada bulan baru menunjuk pada permulaan yang baik untuk menata dan menjalani kehidupan yang dipercayakan Tuhan bagi kita sehingga menjadi lebih bermutu dan bermartabat.
Devosi umat pada hari Jumat Pertama menjadi semakin menarik karena orang percaya kepada janji-janji Yesus bagi mereka yang rajin menghormati Hati Kudus-Nya.
Yang dijanjikan Yesus antara lain: damai dalam rumah tangga, kekuatan bagi yang lemah, penghiburan dalam dukacita.
Janji itu mencakup juga janji pengampunan dosa dan penerimaan Sakramen sebelum mati bagi mereka yang menerima Komuni Kudus setiap Jumat pertama berturut-turut selama 9 bulan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 31 Mei 2023, Berbagi Sukacita dalam Tuhan
Apa Makna Misa Hari Jumat Pertama bagi kita?
Pertama. Jumat Pertama mendorong kita untuk menaruh rasa hormat yang dalam terhadap Hati Yesus yang telah kita lukai.
Kita datang ke Gereja. Gereja adalah rumah doa. Yesus mengingatkan kita akan relasi yang intim dengan Bapa dalam doa.
Kita memberi waktu khusus untuk berdoa dan tidak campur-adukkan dengan bermacam-macam kegiatan lain.
Gereja bukan tempat kita bercerita dan bersendagurau, bukan pasar, transaksi jual beli, sebagaimana yang telah dipraktikkan oleh orang-orang Yahudi.
Gereja adalah tempat Sakral, Tuhan ada dan tinggal di dalamNya, Tuhan hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Kedua, dengan perayaan Jumat pertama, kita merasakan kebersamaan, merasakan bahwa hati kita, hati umat, adalah bagian dari hati Gereja, yang adalah hati Yesus sendiri, mencontohi hati yang damai dan penuh kasih.
Dalam Gereja, kita membangun rasa kesatuan dan persatuan di antara kita dan Tuhan. Kita yakin dan percaya, Hati Yesus tinggal dalam hati kita masing-masing.
Doa
Allah Bapa mahapengasih, dalam hati PuteraMu yang dilukai oleh dosa kami, Engkau menganugerahi kami harta cinta kasih yang tak terhingga.
Semoga kami dapat menyatakan kebaktian kami kepadaNya dan memulihkan kehormatan hatiNya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan Pengantara kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat Pertama. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 2 Juni 2023
Bacaan Pertama: Putra Sirakh 44:1.9-12
“Leluhur kita penuh belas kasihan, dan nama mereka dikenang sepanjang masa”
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya.
Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi, yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada.
Mereka itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikian pula nasib anak-anak mereka sesudahnya.
Tetapi yang lain adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa.
Semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mazmur 149:1-2.3-4.5-6a.9b
Refr. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Pencipta-Nya biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil: Yoh 15:16
U : Alleluya
Aku telah memilih kalian dari dunia, agar kalian pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Bacaan Injil: Markus 11:11-26
“Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa”
Inilah Injil suci menurut Markus:
Pada waktu Yesus tiba di Yerusalem, Ia masuk ke Bait Allah, dan meninjau semuanya.
Tetapi karena hari sudah hampir malam, Ia keluar ke Betania bersama kedua belas murid-Nya.
Keesokan harinya, sesudah mereka itu meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun.
Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu.
Tetapi waktu tiba di situ Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
Maka Yesus berkata kepada pohon itu, “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!”
Ucapan itu terdengar pula oleh para murid.
Maka Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerusalem.
Sesudah masuk ke Bait Allah, mulailah Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah.
Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak mengizinkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
Lalu Ia mengajar mereka, “Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!”
Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu. Maka mereka berusaha untuk membinasakan Yesus.
Tetapi mereka takut kepada-Nya, sebab mereka melihat orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.
Pagi-pagi Yesus dan murid-murid-Nya lewat, dan melihat bahwa pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya.
Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.”
Yesus menjawab mereka, “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung itu, “Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut”, maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi.
Karena itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya.
Dan jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”
Tetapi jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS