Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 31 Mei 2023, Berbagi Sukacita dalam Tuhan

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 31 Mei 2023 dengan judul Berbagi Sukacita dalam Tuhan.

Kepenuhan akan sukacita dan kegembiraan itu akan terjadi kalau Tuhan sendirilah yang hadir di tengah-tengah kita.

Jika Tuhan tidak hadir dalam sukacita dan kegembiraan kita, maka kita tak akan mencapai kepenuhan itu dalam dalam Tuhan.

Hal inilah yang dialami oleh Bunda Maria dan Elisabet.

Ketika Maria mengunjungi Elisabeth saudarinya itu, reaksi Elisabeth sangat bersukacita dan bergembira melihat kehadiran Maria di rumahnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 31 Mei 2023, Hendaklah Kamu Saling Mengasihi Sebagai Saudara

Kegembiraan dan sukacita itu sangat beralasan bagi Elisabet.

Pertama. Elisabet bergembira karena dia sedang mengandung seorang anak laki-laki pada masa tuanya.

Di usia seperti itu, ada banyak kegelisahan dan kecemasan walaupun ada kegembiraan karena ada berkat yang Tuhan berikan untuk dia.

Kedua, Elisabet bergembira karena dia dikunjungi oleh saudarinya Maria yang telah mengandung dari Roh Kudus Putera Allah yang mereka sembah itu.

Kepenuhan sukacita dan kegembiraan Elisabet itu lahir dari kunjungan Maria. Karena dalam diri Maria itu ada Tuhan yang sedang dia kandung.

Begitu sebaliknya, Maria bergembira dan bersukacita karena pertama, Maria mendapat kabar sukacita dan dia pun telah mengandung Putra Allah dari kuasa Roh Kudus dan Maria terpilih di antara semua perempuan Israel.

Kegembiraan itu menjadi penuh karena kedua, Maria membagikan sukacita itu kepada Elisabet saudarinya yang juga sedang mengandung anak laki-laki di masa tuanya.

Kepenuhan sukacita dan kegembiraan itu terlahir karena ada Tuhan yang hadir dalam diri Maria. Tidak hanya itu, anak yang dalam rahim Elisabet pun bersukacita karena berjumpa dengan Yesus, Tuhannya.

Ada sebuah perjumpaan kedua anak manusia itu dalam diri ibu mereka masing-masing. Namun tidak sekadar itu, perjumpaan itu adalah perjumpaan antara berakhirnya masa Perjanjian Lama dalam diri Yohanes Pembaptis di dalam diri Elisabet dan hadirnya Perjanjian Baru dalam diri Yesus Kristus dalam rahim perawan Maria.

Jadi bukan saja perjumpaan dua manusia, tetapi sekaligus perjumpaan dua dunia. Dan perjumpaan itu membawa kepenuhan sukacita yang besar.

Kita pun seharusnya setiap perjumpaan kita mendatangkan sukacita dan kegembiraan dalam Tuhan karena kita yakin dan percaya bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah kita.

Halaman
1234

Berita Terkini