Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten TTS.
Kegiatan bertemakan Sinergi dan kolaborasi pemulihan perekonomian kabupaten TTS ini berlangsung di Aula Kantor Bupati TTS, Rabu, 31 Mei 2023.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Kabag Perekonomian dan SDA, Ardi Aprianus Benu, S.Sos bertindak sebagai moderator dalam kegiatan ini dengan pembicara pertama, Asisten Administrasi Umum Setda kabupaten TTS, Agnes LS Fobia, pembicara kedua Karo Perekonomian Setda Propinsi NTT, Dr. Lery Rupidara dan pembicara ketiga, kepala kantor perwakilan bank indonesia provinsi Nusa Tenggara Timur, S. Donny H. Heatubun.
Baca juga: Ancaman Inflasi Menyentuh Level Masyarakat, TPID Kabupaten Manggarai Gelar Rapat Awal
Kegiatan ini dihadiri Karo perekonomian & admin setda provinsi NTT; koordinator substansi kebijakan perekonomian dan sumber daya alam pada biro perekonomian dan administrasi pembangunan setda Provinsi Nusa Tenggara Timur,kepala kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi Nusa Tenggara Timur, anggota forum komunikasi pimpinan daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, anggota tim pengendalian inflasi daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Asisten Administrasi Umum Setda kabupaten TTS, Agnes L.S Fobia saat membacakan sambutan bupati TTS guna membuka kegiatan ini menyampaikan, rapat koordinasi high level meeting tim pengendalian inflasi daerah (HLM-TPID) di Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan bentuk tanggungjawab pemerintah dalam menjaga putaran roda perekonomian di daerah.
Disampaikan, gambaran kondisi inflasi di NTT inflasi year on year (yoy) pada april 2023, gabungan 3 kota di NTT adalah sebesar 5,12 persen.
Baca juga: Bantu Pemerintah Tekan Inflasi, Bank NTT Segera Hadirkan Skim Kredit Green House
"Kota kupang sebesar 5,14 persen, kota maumere sebesar nilai 5,87 persen, dan kota waingapu sebesar 4,12 persen," imbuhnya.
Dijelaskan, inflasi bulanan (month-to-month/mtm) gabungan 3 kota inflasi di Nusa Tenggara Timur pada April 2023 mengalami deflasi/ penurunan sebesar 0,05 persen.
"Untuk inflasi yoy, inflasi kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan terbesar adalah kelompok transportasi sebesar 16,04 persen diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,09 persen," urainya.
"Sedangkan untuk inflasi month to month kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik sebesar 0,82 persen, diikuti oleh naiknya indeks harga kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,16 persen," tambahnya.
Baca juga: TPID Kembali Gelar Pasar Murah di Kota Kupang, Simak Jadwal dan Lokasinya
Dikatakan, prospek inflasi gabungan 3 kota IHK di provinsi Nusa Tenggara Timur secara year-on- year pada keseluruhan tahun 2023 diperkirakan masih terkendali pada sekitar batas atas kisaran target 3,0 atau kurang lebih 1 persen.
Dijelaskan, dalam rangka pengendalian inflasi di kabupaten Timor Tengah Selatan, pemerintah kabupaten Timor Tengah Selatan telah melakukan beberapa kegiatan berupa rapat koordinasi bersama anggota TPID kabupaten Timor Tengah Selatan, rapat teknis TPID secara aktif dan konsisten mengikuti rakornas TPID yang di pimpin oleh menteri dalam negeri RI pada setiap minggu.
"Semua upaya dilakukan untuk menjamim apa yang disebut 4K yaitu ketersediaan stok, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif," imbuhnya.
Disampaikan, hal ini terus dilakukan untuk memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan harga yang terjangkau dan agar masyarakat dapat menyelenggarakan kehidupannya dengan baik serta dapat berpartisipasi secara optimal dalam pembangunan bangsa dan negara.
Baca juga: Pasar Murah Bersubsidi Satu Langkah TPID Kota Kupang Untuk Pemenuhan Bahan Pangan Bagi Masyarakat
"Pengendalian inflasi merupakan isu prioritas sehingga pemda TTS menaruh perhatian serius dan berupaya keras untuk mengendalikannya dengan melaksanakan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar maupun distributor agar tidak menahan barang, melakukan kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk melakukan kelancaran pasokan, gerakan menanam cepat panen, merealisasikan bantuan tidak terduga, nelakukan pasar murah bersubsidi, dan merealisasikan bantuan pangan kepada masyarakat," paparnya.
Dirinya mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat umumnya untuk bekerja keras dan cerdas meningkatkan produksi dan produktivitas dengan cara-cara yang efektif, efisien, produktif, dan inovatif.
"Tingkatkan produksi dan produktivitas kita pada semua sektor kehidupan agar kita dapat mencapai apa yang disebut kemandirian ekonomi," ungkapnya.
Disampaikan, pihaknya mengajak semua komponen agar mau menggunakan produk-produk dalam negeri dan produk-produk lokal kabupaten Timor Tengah Selatan yang sesungguhnya dapat berkontribusi sekaligus memecahkan masalah ketersediaan juga menekan tingkat pengeluaran.
"Saya mengimbau kepada masyarakat kabupaten Timor Tengah Selatan untuk memanfaatkan berbagai macam produk lokal (jagung, beras, ubi, keladi dan pisang yang bahan ada ol bakunya berasal dari kabupaten timor tengah selatan)," tuturnya.
"Saya juga telah mengimbau kepada aparatur sipil negara dan masyarakat di kabupaten Timor Tengah selatan melalui surat bupati nomor psda.03.05.01/65.b/2023 tentang upaya konkrit pengendalian inflasi daerah sebagai tindaklanjut surat gubernur ntt 511/210/pap.1.2 tentang upaya konkrit pengendalian inflasi, salah satunya adalah memanfaatkan lahan kosong pada kawasan civic center kantor bupati untuk dimanfaatkan sebagai sentra pengembangan hortikultura melalui gerakan penanaman cepat panen terutama komoditi pemicu inflasi seperti: cabai rawit, cabai merah, bawang merah, tomat, dan sayuran," katanya.
Baca juga: Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tanggapi Penyesuaian Tarif Pelindo
Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk memelihara ternak kecil, yaitu ayam, ikan dan bebek untuk pemenuhan gizi keluarga dan mencegah stunting.
"Pemda TTS juga akan terus melaksanakan kerja sama antar daerah kabupaten/kota se-pulau Timor untuk saling melengkapi dan menjamin ketersediaan pangan hal ini bertujuan membantu memecahkan persoalan ketercukupan stok dan juga menekan tingkat pengeluaran. Intinya ialah jika sesuatu itu ada di daerah kita mengapa kita datangkan dari luar; Jika suatu pola itu masih relevan mengapa pulakita meninggalkannya," paparnya.
"Inflasi yang bermasalah tentunya tidak kita inginkan karena itu kita harus berupaya keras sedemikian rupa agar inflasi tetap terkendali dengan baik dan ini secara khusus merupakan tanggungjawab TPID dan secara umum tanggungjawab semua pihak baik pemerintah, swasta maupun masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Kendalikan Inflasi Daerah, Karo Perekonomian Setda Provinsi NTT Sidak di Pasar Inpres SoE
Dikatakan, tentu TPID sendiri akan meningkatkan kinerjanya dengan cara-cara yang sistematis dan inovatif.
"Saya mengajak kita untuk selalu menjaga keseimbangan dalam tata kelola perekonomian agar produksi, distribusi dan konsumsi kita berada dalam suatu stabilitasi dan mendorong dinamika yang tinggi menghadapi perekonomian seperti hal hal yang saya sebutkan di atas itu sangat diperlukan," imbuhnya.
"Bangun koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Kembangkan spirit optimisme dan antusiasme yang tinggi percayalah perekonomian kita terus berkembang mewujudkan kehidupan yang sejahtera," pungkasnya. (din)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS