LAPORAN REPORTER POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Kesempatan anak muda di Lembata melakukan inovasi di zaman digital kini lebih mudah. Sebab akses informasi lebih terbuka.
Hal ini disampaikan Yoris Wutun, seorang filmmaker dan konten kreator. Yoris juga merupakan perwakilan Global Youth Panel Indonesia yang pernah jadi salah satu pembicara di forum internasional di Amerika Serikat dan Swiss.
Yoris Wutun menyampaikan, inovasi bisa dilakukan jika anak muda memiliki akses informasi yang bagus.
Menurut dia potensi anak muda di Lembata sangat bagus. Namun kalah saing saat mengemas konten-konten lokal.
"Nah, itu kembali lagi ke kemampuan Literasi digital kita, jika kita mampu mengakses informasi dengan refrensi yang bagus," ungkap Yoris pada Kamis, 11 Mei 2023.
Baca juga: Daftar Bakal Caleg, Partai Kebangkitan Bangsa Berjoget di Kantor KPU Lembata
Dari refrensi yang bagus maka akan menghasilkan inovasi yang bagus pula.
Yoris berharap dengan adanya kegiatan Workshop Literasi digital, akan membantu anak mudah memiliki akses informasi yang bagus, menjaga keamanan data, dan bijak menggunakan media sosial.
Dalam workshop Literasi digital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika ini, Yoris menjelaskan tentang Empat Pilar Literasi digital.
Baik tentang etika digital, budaya digital, keterampilan digital, dan keamanan digital.
Salain itu, Yoris pun memberikan tips kepada peserta untuk memfilter setiap informasi yang bertebaran.
Pertama, pengguna media digital harus membedakan baik buruknya informasi. Kedua, membedakan benar atau salah suatu informasi, dan ketiga, bermanfaat atau tidak suatu informasi.
Salah satu peserta yaitu Nikolaus Making mengatakan, setelah mengikuti kegiatan ini, ia merasa sangat penting untuk berinovasi di dunia digital.
Baca juga: PDIP Optimis Menang di Lembata dan Rebut Palu DPRD
"Karena penjelasan narasumber itu kena (sesuai kebutuhan). Setelah mendengar penjelasan itu kita terdorong untuk berkreasi membuat konten", ujarnya.
Nikolaus menegaskan, banyak informasi penting yang disampaikan. Menurutnya, belakangan ini pengguna media sosial sangat tinggi.
Namun pengetahuan dalam mengelola media sosial tidak ada. Sehingga banyak informasi yang harusnya tidak disebarkan justru disebarluaskan.
Dampaknya terjadi konflik horizontal di level masyarakat. Nikolaus berharap peserta yang mengikuti kegiatan ini harus menjadi penggerak untuk meminimalisir potensi konflik karena penggunaan media sosial.
Nikolaus pun berharap, apa yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfo Lembata dan Yoris Wutun tidak putus sehingga kedepannya anak muda bisa berkreasi dan dapat difasilitasi. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS