KTT ASEAN Summit 2023

KTT ASEAN - Myanmar Tidak Membuat Kemajuan dalam Perdamaian, Jokowi: Butuh Persatuan

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo saat konferensi pers mengenai hasil KTT ke-42 ASEAN di Hotel Meruorah Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis 11 Mei 2023.

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Junta militer yang berkuasa di Myanmar tidak membuat kemajuan signifikan dalam mengimplementasikan rencana perdamaian yang disepakati dengan ASEAN dua tahun lalu dan blok tersebut harus menunjukkan persatuan dalam memutuskan bagaimana mengatasi krisis yang meningkat, kata Presiden RI, Joko Widodo, Kamis 11 Mei 2023.

Presiden dua periode yang biasa disapa Jokowi, yang merupakan ketua Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini, berbicara pada hari kedua pertemuan para pemimpin ASEAN di kota Labuan Bajo, di mana "konsensus lima poin", atau "5PC - 5 Point Consensus" , demikian sebutan rencana perdamaian Myanmar, menjadi sorotan.

"Saya harus bicara terus terang. Soal penerapan 5PC, belum ada kemajuan yang signifikan," ujarnya. “Oleh karena itu, persatuan ASEAN diperlukan untuk memutuskan langkah selanjutnya.”

 

Konsensus lima poin disepakati pada April 2021 selama pertemuan puncak di Jakarta dengan junta militer Myanmar, hanya dua bulan setelah kudeta pada 1 Februari tahun itu, yang mengakhiri satu dekade transisi demokrasi di Myanmar dan menggulingkan pemerintahan sipil mantan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi.

Rencana tersebut mencakup diakhirinya kekerasan, dialog antara semua pihak yang terlibat dalam konflik, penunjukan utusan khusus ASEAN, distribusi bantuan kemanusiaan dan penempatan utusan khusus untuk menengahi konflik.

Presiden Jokowi meminta kelompok beranggotakan 10 orang, di mana Myanmar adalah anggotanya, untuk memetakan jalan ke depan untuk mengurangi kekerasan yang meningkat di Myanmar sejak tentara menggulingkan pemerintahan yang dipimpin oleh pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi pada tahun 2021.

Kudeta tersebut memicu protes luas yang ditumpas oleh militer. Tentara sejak itu memerangi pemberontak etnis minoritas yang mencari penentuan nasib sendiri dan bersekutu dengan pejuang pro-demokrasi.

Sebagai ketua ASEAN, Indonesia telah berbicara dengan semua pihak dalam beberapa bulan terakhir dalam upaya untuk mewujudkan pembicaraan.

Baca juga: KTT ASEAN 2023 Indonesia Jadi Tonggak ASEAN Sebagai Pusat Pertumbuhan Kawasan

ASEAN bulan lalu mengutuk militer atas salah satu serangan udara terbaru dan paling mematikan yang menewaskan sedikitnya 100 orang. Junta mengatakan sedang memerangi "teroris".

ASEAN telah melarang para pemimpin junta Myanmar untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi karena kegagalannya untuk mengimplementasikan rencana tersebut, yang disetujui oleh jenderal tertinggi pada April 2021 dalam sebuah pertemuan di Jakarta.

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn mengatakan kepada Reuters di sela-sela KTT bahwa rencana tersebut, yang melibatkan penghentian kekerasan, akses kemanusiaan dan dialog di antara semua pihak, akan tetap menjadi dasar untuk terlibat dengan junta.

“Dari pihak ASEAN, ada keinginan kuat untuk membantu Myanmar, tapi itu tidak mudah,” ujarnya seraya menambahkan, “Roma tidak dibangun dalam semalam”.

"Yang harus kita lakukan adalah memastikan bahwa kekerasan dihilangkan. Itulah intinya."

Di tengah laporan tentang ketidaksepakatan dalam ASEAN tentang bagaimana menangani krisis Myanmar, menteri luar negeri Malaysia, Zambry Abdul Kadir, mengatakan blok itu serius tentang masalah ini "tetapi harus bersatu".

Halaman
123

Berita Terkini