POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Petrus Cristologus Dhogo SVD dengan judul Pantang Menyerah dalam Iman.
RP. Petrus Cristologus Dhogo SVD menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 8:1b-8, dan bacaan Injil Yohanes 6:35-40.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 26 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
"Saulus berusaha membinasakan jemaat itu .... dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara ... Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ ..." (Kis. 8:3.5).
Perjuangan berat dialami oleh jemaat perdana. Mereka digeledah dari rumah ke rumah dan ditangkap. Mereka tidak menyerah. Bahkan diakon Filipus masuk kota Samaria yang dulu disebut kafir dan memberitakan tentang Yesus di sana. Semangat mereka tidak dapat dikalahkan oleh apa pun.
Semangat atau daya juang seperti inilah yang diharapkan untuk terus dihidupi oleh para pengikut Kristus kini. Tantangan apa pun tidak menyurutkan perjuangan iman kita. Malah, semoga tantangan semakin membuat kita kreatif dalam mengembangkan iman kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 26 April 2023, Siap Menanggung Risiko Karena Mewartakan Injil
Dalam Injil, Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Roti Hidup. Barangsiapa makan roti itu, ia akan hidup selama-lamanya.
Semoga kita rajin untuk menghadiri perayaan ekaritis agar kita bisa terus bersatu dengan Roti Hidup ini. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan Anak Domba karena kita akan dikuatkan oleh Roti Hidup.
Kristus bangkit, Kristus jaya, halleluya.
Teks Lengkap Bacaan 26 April 2023
Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 8:1b-8
Jemaat di Yerusalem mulai dianiaya
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.