POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Lalu Mereka Memajukan Saksi-saksi Palsu (Et statuerunt testes falsos) Kis 6:13.
RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 6: 8-15, dan bacaan Injil Yohanes 6: 22-29; Pekan III Paskah, peringatan St Fidelis dari Sigmarngen, Santa Maria Euphrasia Pelletrier.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 24 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
"Iman di dalam Yesus selalu mencahayakan"
HATI-HATI! Ada selalu para pesulap kata-kata. Debutnya sekitar: Yang nyata - benar diubahnya jadi ilusi - palsu. Dan sebaliknya yang tiada - kosong - fantasi dikaroseri jadi 'nyata - benar - sungguh.'
INI semua karena pesulap kata andalkan kecepatan lidahnya. Bicaranya meyakinkan. Padahal jelas-jelas kebohonganlah yang diwartakan. Kepalsuanlah yang ditiupkannya.
DALAM kehidupan sosial, sering terjadi ribut-ribut. Bahkan hingga bisa terlahirnya pertikaian berat. Antar kelompok masyarakat. Rumah yang satu 'baku ambil kata,' atau terpaksa bertikai dengan tetangganya. Dalam keluarga besar pun saling selisih sering nyata membara tak berujung.
INI gara-gara kerjanya 'pesulap kata-lidah.' Dengan keterampilan bicaranya. Yang penuh 'putar balek' sana sini. Berkoar-koar tak beraturan. Tak jelas. Intinya? Hanya ingin bikin keruh suasana. Rusakan rasa perdamaian dan tali kerukunan. Retakan tembok kesatuan dan persatuan. Membuat polusi alam keteduhan.
TETAPI, yang lebih fatal dan teramat keji adalah adanya 'pesulap-pesulap lidah pesanan.' Artinya, sebenarnya ada aktor yang mendramatisasi semua suasana suram ini. 'Para pesulap lidah mesti bicara ini. Pun harus bertindak begini. Jelas, ada transaksi kepentingan di balik semuanya. Ada jual beli jasa. Seperti itulah.
KIRA-KIRA begitulah kisah yang dialami Stefanus. Ia mesti berhadapan dengan 'saksi-saksi palsu.' Orang-orang yang ditunggangi demi kepentingan kaum elitis.
SIAPA PUN bisa saja pernah bergerilya seperti 'saksi palsu atau pesulap lidah.' Bisa pula bersembunyi sebagai 'kaum elitis,' yang sekian cemas akan terganggunya ambisi dan kepentingan. Dan karenanya 'saksi palsu atau pesulap lidah mesti dibayar dan diajukan.
TETAPI, bagi kita, Wajah Stefanus adalah 'wajah bercahaya, wajah kebenaran, wajah beriman dalam Tuhan. Karenanya kepalsuan dan tekanan apapun bakal tak sanggup melenyapkannya.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin - Alleluia.
Teks Lengkap Bacaan 24 April 2023
Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 6:8-15
Stefanus ditangkap dan dihadapkan kepada Mahkamah Agama
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini.
Anggota-anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka datang bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia.
Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan, “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.”
Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; maka mereka menyergap Stefanus, lalu menyerahkan dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.
Lalu mereka mengajukan saksi-saksi palsu yang berkata, “Orang ini terus menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat.
Sebab kami telah mendengar dia mengatakan bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merobohkan tempat ini dan mengubah adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.”
Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mzm 119:23-24.26-27.29-30
Refr. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
1. Sekalipun para pemuka duduk bersepakat melawan aku, hambamu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
2. Jalan hidupku telah kuceritakan dan Engkau menjawab aku; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
Bait Pengantar Injil – Matius 4:4
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Bacaan Injil – Yohanes 6:22-29
Orang banyak mencari Yesus
Inilah Injil suci menurut Yohanes:
Setelah Yesus mempergandakan roti, keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang danau Tiberias, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain yang dipakai murid-murid Yesus.
Mereka melihat juga bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.
Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias ke dekat tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
Ketika orang banyak melihat bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.
Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya, “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?”
Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.”
Lalu kata mereka kepada-Nya, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?”
Jawab Yesus kepada mereka, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS