THR 2023

Begini Teknik Menghitung THR bagi Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap, Berikut Caranya

Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Teknik Menghitung THR/ Menteri Keuangan Sri Mulyani - Teknik Menghitung THR Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap

POS-KUPANG.COM - Lebaran atau Idul Fitri 2023 sudah dekat. Tentu yang paling ditunggu oleh para pegawai atau pekerja adalah THR Lebaran 2023.

Berikut Teknik Menghitung THR Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap. 

Bagi Anda para karyawan baik Karyawan Kontrak maupun Karyawan Tetap tentu akan bertanya-tanya apakah berhak dapat THR 2023?

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, perusahaan wajib memberikan tunjangan hari raya keagamaan (THR) secara penuh atau tidak dicicil.

Pembayaran THR juga tidak boleh melebihi batas waktu, yakni H-7 sebelum lebaran. Lantas, bagaimana cara menghitung THR karyawan kontrak dan karyawan tetap?

Baca juga: Kabar Gembira, THR ASN 2023 Cair 4 April 2023, Berikut Besarannya

Berikut Teknik Menghitung THR Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap.

Sebelum kita lanjut ke Teknik Menghitung THR,  Anda perlu mengetahui defenisi Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap. 

Berdasarkan PP  (Peraturan Pemerintah) No. 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja, karyawan tetap disebut dengan istilah pekerja PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu), sedangkan karyawan tetap adalah pekerja PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu).

Karyawan Kontrak (PKWT) melakukan pekerjaan yang bersifat musiman, diperkirakan penyelesaiannya tidak terlalu lama, maupun melaksanakan tugas yang berhubungan dengan produk atau kegiatan baru atau tambahan dalam masa percobaan.

Baca juga: DPRD NTT Minta Pemprov Keluarkan Edaran Terkait THR Karyawan dan ASN

PKWT juga berhubungan dengan pekerjaan sekali tuntas dan terikat kontrak paling lama 5 tahun.

Apakah Karyawan Kontrak Berhak Mendapatkan THR?

Sebagaimana Pasal 7 dan Pasal 8 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 6 Tahun 2016 mengenai THR keagamaan bagi pekerja/buruh di perusahaan, terdapat beberapa ketentuan pemberian tunjangan hari raya untuk karyawan kontrak (PKWT), antara lain:

-    Pekerja PKWT yang hubungan kerjanya mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhitung 30 hari sebelum hari raya Idul Fitri, maka berhak mendapatkan THR.

-    THR pada poin di atas berlaku untuk tahun berjalan terjadinya PHK oleh perusahaan.

-    Bagi Karyawan Kontrak yang hubungan kerjanya berakhir sebelum hari raya Idul Fitri, maka tidak berhak memperoleh THR.

-    Buruh yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja masih berlanjut, berhak atas THR dari perusahaan baru apabila belum diberi tunjangan keagamaan dari perusahaan lama.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: THR 2023 Bagi ASN dan Pensiunan Mulai Cair 4 April

Halaman
12

Berita Terkini