Berita Nasional

BRIN Tanggapi Video Penampakan Dua Bulan Sabit Saat Ramadhan

Editor: Ryan Nong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar fenomena dua bulan sabit.

POS-KUPANG.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN memberi penjelasan terkait dua bulan sabit.

Video yang memperlihatkan fenomena dua bulan sabit viral di media sosial saat bulan Ramadhan setelah diunggah di aplikasi TIktok pada Sabtu (25/3/2023). 

"Tiba tiba muncul lagi fenomena langkah," tulis pengunggah.

Unggahan foto dua bulan sabit itu dilihat lebih dari 2,8 juta kali dan mendapatkan lebih dari 4.400 komentar dari warganet pada Minggu pagi.

Peneliti Pusat Riset dan Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN ) Andi Pangerang menjelaskan, fenomena dua bulan sabit itu tidak berkaitan dengan fenomena konjungsi bulan venus atau yang disebut juga fenomena bulan bintang.

Besar kemungkinan fenomena dua bulan sabit ini muncul karena terjadi pantulan lensa pada kamera baik itu kamera ponsel atau pun kamera DSLR.

"Saya sendiri tidak tahu apakah yang mengunggah video tersebut menggunakan kamera ponsel atau kamera DSLR. Akan tetapi kejadian seperti ini juga bisa terjadi ketika kita memotret benda-benda yang cukup terang, seperti matahari," ujar Andi Pangerang dilansir Kompas.com, Minggu (26/3/2023).

Akibatnya, bisa muncul seolah-olah ada dua matahari atau bisa juga muncul dua bulan sabit saat dipotret, yang mana salah satunya adalah bayangan atau pantulan dari kamera lensa.

Baca juga: BPS dan BRIN Sampaikan Hasil Kajian Peran Sosial Demografi Dukung Pembangunan Ekonomi Hijau

Andi mengatakan, bulan sebenarnya tetap berjumlah satu, akan tetapi karena dipotret dengan sudut tertentu sehingga mengalami pemantulan sempurna atau total internal reflection. 

Saat mengalami total internal reflection ini, bulan dapat memunculkan bayangannya sehingga seolah-olah tampak sebagai dua bulan sabit, padahal obyeknya hanya satu.

Jadi bulannya tetap terlihat satu, akan tetapi karena diambil dari sudut tertentu sehingga menghasilkan total internal reflection, sehingga menghasilkan pantulan atau glerr.

"Jadi dua sabit itu sebenarnya adalah glerr, salah satu dari dua sabit yang muncul adalah pantulan dari obyek aslinya," jelasnya.

Baca juga: Maksimalkan Potensi Yang Dimiliki, Pemkab Sikka Kerja Sama Dengan BRIN Untuk Riset dan Inovasi

Andi kembali menjelaskan, dalam unggahan video tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi.

Pertama, bisa dikarenakan pantulan lensa optik dan yang kedua adalah editan.

"Hanya ada dua kemungkinan, kalau tidak pantulan lensa ya itu hanya editan saja," ucapnya.

Andi menyampaikan, masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dengan video-video yang menghebohkan seperti ini. 

"Kami menegaskan, bulan itu hanya satu dan tidak akan berjumlah dua," jelas Andi. (*)

Berita ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini