POS-KUPANG.COM - Yotam Bugiangge, mantan prajurit TNI yang bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua di bawah pimpinan Egianus Kogoya, kini bertindak semakin brutal.
Ia menembak dua warga sipil di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, kemudian melarikan diri dan sembunyi di hutan belantara Papua.
Hal ini diungkapkan Danrem 172/PWY ( Praja Wira Yakthi ), Brigjen TNI JO Sembiring, terkait tindakan brutal KKB yang menembak dua warga sipil saat sedang mengendarai sepeda motor, pekan lalu.
Dikatakannya, penembakan terhadap dua warga sipil itu dilakukan Yotam Bugiangge sebagai siasat untuk memecahkan konsentrasi TNI Polri.
Baca juga: Alasan KKB Papua Elkius Kobak Tembak Pesawat Trigana di Yahukimo: Ada Muat Anggota BrimobĀ
Apalagi saat ini, katanya, aparat TNI Polri sedang mengejar Egianus Kogoya yang menyandera pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru, Phillips Mar Merthens.
JO Sembiring menandaskan, penembakan dua warga sipil oleh Yotam Bugiangge itu hanya untuk bertujuan mengalihkan konsentrasi TNI Polri yang sedang mengejar pimpinan KODAP III Ndugama, Egianus Kogoya.
Untuk diketahui, pada Rabu 8 Maret 2023, Yotam Bugiangge Cs menembak mati dua warga sipil yang sedang bersepeda motor di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Insiden itu diketahui setelah beberapa warga sipil melaporkan kasus penembakan warga sipil di wilayah tersebut kepada aparat keamanan setempat.
Dari laporan itu, aparat pun terjun ke lapangan. Setibanya di lokasi kejadian, aparat menemukan dua warga tergeletak di jalan dalam kondisi yang mengenaskan.
Setelah digali berbagai informasi terungkap kabar bahwa pelaku penembakan itu adalah Yotam Bugiangge, yang sebelumnya tercatat sebagai anggota TNI.
Selama berdinas, Yotam Bugiangge bertugas di Kompi-C Yonif 756/WMS. Saat sedang bertugas di Papua, oknum tersebut lalu kabur dengan membawa satu pucuk senjata laras panjang.
Baca juga: KKB PAPUA - Yotam Bugiangge Pelaku Penembakan Warga Sipil di Yahukimo, Begini Kata Danrem Sembiring
Saat itu, Yotam Bugiangge memilih bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata kemudian melakukan serangan balik ke TNI Polri.
Kapola Papua Irjen Mathius Fakhiri menduga, pelaku penembakan dua warga sipil itu adalah Yotam Bugiangge. Yotam melakukan itu atas perintah Egianus Kogoya, pimpinan KKB di wilayah Nduga.
"Pelakunya adalah Yotam Bugiangge atas perintah Egianus," tandas Fakhiri di Jayapura, Kamis 9 Maret 2023.
Masih Sulit Dibebaskan
Pada bagian lain, Danrem 172/Praja Wira Yakthi Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan, hingga saat ini, personel gabungan TNI-Polri di Papua masih mengalami kesulitan dalam membebaskan Pilot Susi Air.
Sementara menyangkut tindakan KKB Papua yang semakin brutal, dia mengatakan, aksi itu sebagai upaya untuk mengalihkan isu di tengah penyanderaan Pilot Susi Air Phillips Mark Merthens.
Saat ini, katanya, Egianus dan pasukannya di Nduga, semakin terjepit lantaran TNI bersama Satgas Damai Cartenz terus memburu kelompok tersebut di hutan Papua.
Hal berikut yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya, lanjut JO Sembiring, adalah menebar isu yang memutarbalikan fakta
Selain itu KKB menjadikan masyarakat sebagai tameng hidup untuk berlindung ketika mereka terdesak oleh aparat keamanan.
Apalagi Egianus Kogoya tahu bahwa saat ini TNI Polri sedang berusaha membebaskan pilot Phillips Mark Merthens yang disandera KKB sejak Selasa 7 Februari 2023.
Upaya pencarian pilot, katanya, kini terus dilakukan. Bahkan untuk hal tersebut, pihaknya telah berkolaborasi dengan semua pihak.
Untuk itu, aparat gabungan TNI-Polri melakukan penyekatan terhadap akses yang selama ini diduga dilewati KKB di wilayah Nduga.
"Penyekatan itu untuk mempersempit ruang gerak Egianus Cs, termasuk upaya mencegah bergabungnya KKB dari berbagai wilayah pegunungan Papua.
"Jadi, kami terus menjalin Komunikasi dan Pembinaan teritorial serta penyelidikan dari kepolisian, di beberapa wilayah yang pernah menjadi tempat persinggahan KKB Egianus Kogoya," ujarnya.
Untuk diketahui, sampai sekarang pilot Susi Air masih disandera oleh KKB Papua. Pilot tersebut selalu dibawa kemana pun Egianus pergi.
Baca juga: KKB Papua - Akoibo dan Amatus Dowu Jadi Diplomat TPNPB-OPM, Begini Kata Jubir Sebby Sambom
Lantaran buruknya sinyal telekomunikasi di Papua, sehingga untuk mengetahui keberadaan pilot tersebut, pemerintah cukup mengalami kesulitan.
Alhasil, sudah lebih dari sebulan sejak pilot itu disandera, Selasa 7 Februari 2023 lalu, hingga kini belum ada titik terang tentang keberadaan pria berkebangsaan Selandia Baru itu. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS