Berita NTT

Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT: Perlu Diversifikasi Sektor dalam Mendorong Potensi Unggulan di NTT 

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KONFERENSI PERS - Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT, Catur Ariyanto Widodo dalam Konferensi Pers APBN NTT, Kamis, (29/9).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) NTT, Catur Ariyanto Widodo mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan potensi unggulan di NTT diperlukan diversifikasi sektor-sektor lainnya.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) NTT, Catur Ariyanto Widodo menyampaikan hal itu, Senin, 6 Maret 2023.

Menurut Catur Ariyanto Widodo, sumber daya pertumbuhan regional di Bali Nusra relatif sama yaitu pariwisata dan pertanian.

Baca juga: Opini Herlince W Amalo: Menyongsong Megatrend Dunia 2045 dan Tantangan Menghadapi Stunting di NTT

Namun untuk provinsi NTT, lanjut  Catur Ariyanto Widodo, ada pengecualian karena di NTT perlu melakukan diversifikasi sektor tidak hanya sektor pertanian yang didorong tetapi sektor-sektor lain

Sektor lainnya, kata Catur Ariyanto Widodo seperti pariwisata yang sudah mulai didorong dari sumber atau sektor lain.

Menurutnya, berbicara mengenai sumber pertumbuhan di NTT setidaknya ada empat hal.

Pertama, terkait dengan komoditas yaitu hilirisasi produk sangat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kedua, (ekonomi hijau) Green Economi yaitu ekonomi berkelanjutan yakni merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Ketiga, digital economy merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru dan keempat adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca juga: BMKG Imbau Warga NTT Waspada Bencana Hidrometeorologi 

"Kita bisa melihat kemudian kita mau mendorong pertumbuhan itu. Contohnya hilirisasi, NTT kaya sekali dengan produk-produk pertanian atau peternakan yang bisa kita gunakan. Mungkin akan lebih bagus kalau kita mendorong bertumbuhnya pabrik pengolah pakan atau pangan yang sumbernya dari jagung atau jika bisa membuat rumah pemotongan hewan kemudian dikemas dan menambah nilai ekonomi,"terang Catur.

Sumbangan pariwisata terhadap perekonomian daerah masih rendah sehingga perlu ditingkatkan dan mendorong pengembangan Pariwisata NTT melalui pemenuhan unsur SA Pariwisata (Attraction, Accessibility, Accommodation, Amenities, dan Awareness) dengan Pola Pendekatan Kawasan.

Hambatan yang dihadapi dalam perkembangan sektor unggulan adalah penerimaan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan belum berkontribusi signifikan; dampak ekonomi dari sektor pertanian dan
subsektor perikanan belum dirasakan sepenuhnya oleh petani dan nelayan, risiko cuaca/iklim yang ekstrem, ketersediaan infrastruktur penunjang sektor  pertanian masih kurang dan belum merata serta sandar kualitas produksi belum merata.

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada tahun 2022 tetap menjadi sektor unggulan di Provinsi NTT dengan menyumbang share tertinggi terhadap total nilai PDRB pada triwulan IV 2022 yaitu sebesar 28,82 persen (yoy).

Secara tahunan, distribusi sektor pertanian mencapai 29.60 persen (c-to-c) pada PDRB NTT atau sebesar Rp35,14 triliun (ADHB) dan Rp20,34 triliun (ADHK), lebih tinggi 0,43 persen poin dibandingkan share pada periode tahun sebelumnya.

Baca juga: Meski Dihantui Keterbatasan Anggaran, IPSI TTU Optimis Sumbang Emas pada POPDA NTT 2023

Walaupun sektor pertanian memiliki distribusi tertinggi dalam struktur PDRB di NTT, capaian Nilai Tukar Petani (NTP) yang mencerminkan tingkat kesejahteraan petani sepanjang tahun 2022 masih di bawah ambang nilai 100.

Kondisi yang serupa juga ditunjukkan pada capaian Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesejahteraan pelaku usaha pada sektor pertanian, dengan melihat kemampuan produksi petani dari perbandingan hasil produksi.

Setelah sektor pertanian, lapangan usaha dengan biaya produksinya. Capaian bulanan NTUP NTT pada dua tahun terakhir selalu dibawah angka 100 dan dibawah NTUP di tingkat nasional dengan gap yang cukup besar. Jika diamati berdasarkan uraian per subsektor, subsektor yang mampu mencatatkan nilai diatas ambang 100 di tahun 2022 adalah subsektor peternakan dan hortikultura. 

Capaian positif subsektor peternakan dan hortikultura tersebut menjadi salah satu pendukung kinerja pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian sehingga masih mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 453 persen (yoy) di triwulan IV 2022 dan secara tahunan sebesar 3,77 persen (c-to-c) pada tahun 2022.

Selain pertanian, lapangan usaha yang menjadi unggulan di Provinsi NTT adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi 12,07 persen (yoy) terhadap PDRB dan mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV 2022 yaitu sebesar 7,68 persen (yoy).

Secara tahunan, pertumbuhan sektor perdagangan pada tahun 2022 mencapai 7,08 persen (c-to-c) dimana capaian tersebut meningkat dari angka pertumbuhan tahunan pada periode tahun sebelumnya (4,27 persen pada tahun 2021). 

Baca juga: Panen Jagung di Kodi, Sumba Barat Daya, Gubernur NTT Janji Bantu Alat Pengering Jagung

Kontribusi dari sektor perdagangan diharapkan akan semakin meningkat pada tahun 2023 seiring dengan pencabutan kebijakan PPKM sehingga mobilitas dan aktivitas perekonomian masyarakat terutama di sentra-sentra perbelanjaan baik tradisonal maupun modern serta tingkat penjualan kendaraan bermotor menjadi semakin meningkat.

berikutnya yang menyumbang porsi tertinggi dalam PDRB NTT adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib diikuti sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor serta sektor konstruksi.

Lapangan usaha Akomodasi dan Makan Minum dan Industri Pengolahan adalah sektor potensial yang ada di NTT.

Hambatan yang dihadapi dalam perkembangan sektor potensial adalah belum optimalnya pertumbuhan industri pengolahan berbasis potensi lokal yang memanfaatkan teknologi industri, belum terstandarisasinya produk dalam rangka menumbuhkan sektor hilir terkait pengembangan panwisata (pelatihan, pembinaan KRT), belum optimalnya pengembangan Teknologi Tepat Guna (TG) dalam pengolahan hasil produksi.

Lapangan usaha selanjutnya yang menjadi sektor unggulan pada tahun 2022 adalah sektor Informasi dan komunikasi yang pada triwulan IV 2022 mencatatkan laju pertumbuhan sebesar 4,51 persen (yoy) dan memiliki share 6.92 persen (yoy) terhadap PDRB NTT. 

Secara tahunan, laju pertumbuhan ekonomi lapangan usaha informasi dan komunikasi pada tahun 2022 menunjukkan peningkatan dibandingkan capaian tahun 2021, dari yang sebelumnya 2.79 persen pada tahun 2021 kemudian naik menjadi sebesar 4.46 persen (c-to-c) di tahun 2022.

Pertumbuhan positif sektor informasi dan komunikasi didorong adanya peningkatan pengguna jasa telekomunikasi serta transaksi digital perbankan atau uang elektronik di tahun 2022 yang dipengaruhi adanya perayaan hari raya keagamaan dan tahun baru.

Selanjutnya pembahasan terkait sektor unggulan di NTT akan difokuskan pada lapangan usaha pertanian dan perdagangan.(dhe)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 
 
 

Berita Terkini