Berita NTT

DPR RI Anita Gah Tantang Pemprov NTT Segera Buka Formasi Bagi 1.345 Guru Honorer

Penulis: Ray Rebon
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HONORER - Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah bersama perwakilan guru honorer saat beraundensi bersama Plt. Sekda NTT Johanna E Lisapaly Kadis Dikbud NTT Linus Lusi dan Kaban Keuangan Zakarias Moruk di ruang kerja Sekda NTT, Jumat 3 Maret 2023

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggota DPR RI, Anita Jacoba Gah mendesak Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) untuk segera membuka formasi kepada 1.345 guru honorer.

Anggota DPR RI dari Komisi X ini mendesak segera mungkin Pemprov NTT untuk membuka formasi, pasalnya sebanyak 1.345 P3K itu telah lulus passing grade pada tahun 2021 lalu.

"Pemprov NTT harus segera buka formasi bagi 300 lebih guru honor yang lulus passing grade dari tahun tahun 2021 lalu," kata Anita Gah saat beraudiens dengan Plt. Sekda NTT Johanna E Lisapaly, Kaban Keuangan Zakarias Moruk, dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi di ruang kerja Sekda NTT, Jumat 3 Maret 2023.

Baca juga: Kecewa dan Marah, Anggota DPR RI Anita Gah Desak Pemprov NTT Angkat 1.345 Guru Honorer Jadi PPPK

Legislatif perempuan dari Partai Demokrat ini kecewa terhadap Pemprov NTT karena tidak membuka formasi terhadap ribuan guru honorer yang lulus passing grade ini.

Sementara kuota yang dibuka oleh pemerintah pusat sebanyak 1 juta itu diisi oleh Provinsi lain.

Anita melanjutkan, sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan RI, guru honorer di tahun 2021 itu harusnya diangkat pada Januari 2022, namun tidak diangkat. 

Sebagai perwakilan rakyat di pusat, menurut dia Provinsi NTT sangat kekurangan guru, bahkan di tahun 2021 lalu Menpan-RB kurang lebih 8 ribu untuk NTT dengan total anggaran sebesar Rp 157 miliar.

"Sebagai wakil rakyat di pusat, saya mendesak Pemprov NTT untuk membuka formasi guru PPPK di NTT sebesar-besarnya," tegas legislatif Partai Demokrat asal Dapil NTT 2 itu.

Di Provinsi NTT, hingga saat ini 3000 guru honorer yang diangkat dan sisanya 1300 lebih guru honorer yang belum diangkat.

"Sedangkan dari Dinas Pendidikan sendiri baru 3.000 honorer yang telah diangkat menjadi guru P3K, dan masih tersisa 1.300 lebih honorer untuk Provinsi NTT," jelas Anita.

Baca juga: Anggota DPR RI Anita Gah Nilai Gubernur NTT Viktor Laiskodat Tak Bijaksana

Hal ini menurut Anita, karena sejak tahun 2022, Pemprov NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTT, tidak membuka formasi bagi guru honorer.

Selaku wakil rakyat yang duduk di Komisi X yang membidangi pendidikan, Anita mengaku merasa rugi atas hal tersebut. Pasalnya, anggaran yang diperjuangkan di Komisi X tidak dapat dimanfaatkan secara baik di NTT.

“Baru diangkat pada bulan Juni dan Desember 2022, itupun bertahap," sebut Anita.

Anita mengaku sudah pernah menanyakan kepada Menteri Pendidikan mengenai anggaran untuk pengangkatan 1 juta honorer, dan menteri saat itu menyatakan anggaran tersebut ada.

Baca juga: Anggota DPR RI Anita Gah Soroti Minimnya Realiasasi Anggaran PPPK di NTT

Terkait dengan anggaran untuk P3K, sesuai aturan Menteri Keuangan tidak dibolehkan digunakan pemerintah daerah untuk kegiatan lain. 

"Sesuai Peraturan Menteri Keuangan, itu DAU untuk P3K spesifik diperuntukkan kepada guru honorer. Tidak bisa digunakan pemerintah daerah untuk kebutuhan yang lain," jelas Anita.

Anita  berharap Pemprov NTT melalui Dinas Pendidikan segera mungkin membuka formasi untuk guru P3K di NTT. 

Dikatakan, anggaran untuk guru P3K dari pemerintah pusat, sehingga Pemprov NTT harus membuka formasi itu.

"Soal gaji, itu urusan pusat. Jadi jangan takut," tandasnya.

Baca juga: Pengumuman PPPK Guru 2022 Terus Diulur, Pelamar P1 Mulai Was-was Curiga Posisinya Digeser Pelamar P3

Sementara, Plt. Sekda NTT Johanna E Lisapaly mengatakan, berdasarkan pertemuan dengan DPR RI dan perwakilan guru honorer telah menerima semua masukan sekaligus permasalahannya.

Ia pun telah mendengar laporan tersebut dari Kadis Dikbud NTT dan pihak lainnya sehingga akan melakukan koordinasi dan menentukan sikap.

"Kami akan bersama-sama dengan teman-teman semua dengan saling berkoordinasi, untuk selanjutnya akan menentukan sikap terkait dengan pertemuan hari ini," ujar Johanna. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Berita Terkini