KKB Papua

Tolak Permintaan KKB Papua, Mahfud MD: Sedang Diatur Taktik untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pilot Susi Air, Philips Mark Merthens masih disandera KKB Papua. Egianus Kogoya minta uang dan senjata baru sebagai syarat pembebasan pilot Susi Air.

"Kita berharap institusi negara tidak lelah berjuang terus, Susi Air akan terus berkontribusi dalam batasan yang dibolehkan dan diizinkan," kata Donal.

Pihak Susi Air berharap TNI dan Polri selaku garda terdepan institusi negara dapat terus berupaya dalam misi pembebasan Kapten Philips. "Namun frontliner dan garda terdepan kita sangat berharap institusi negara yang memiliki otoritas itu," ungkap Donal.

Baca juga: KKB Papua - Egianus Kogoya Minta Tebusan, Boy Rafli Amar Beri Jawaban Menohok: Itu Tak Masuk Akal

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan soal kendala penyelamatan Pilot Susi Air, Capten Philips Mark Mehrtens dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Yudo menyebut, KKB yang menyandera Philips bercampur dengan penduduk, sehingga aparat harus hati-hati melakukan operasi penyelamatan Philips.

"Diusahakan dicari karena tentunya di dalam situasi seperti ini mereka ini kan bercampur dengan masyarakat sehingga TNI harus hati-hati di dalam melaksanakannya tugasnya atau menyelamatkan itu," kata Yudo.

Yudo menjelaskan, KKB tersebut memakai strategi berpindah-pindah titik yang bercampur dengan warga.

"Kita optimalkan prajurit yang ada di sana karena yang kita hadapi bukan musuh yang tetap dan bisa berhadapan, bukan. Jadi gerombolan yang tempatnya berpindah-pindah dan bersama sama dengan penduduk, nah ini kan tidak mudah ngambil dari penduduk ini," tuturnya.

Yudo mengaku tak ada target waktu tertentu untuk menyelamatkan Philips. Pasalnya, kondisi di lapangan tidak mudah lantaran KKB berlindung di masyarakat.

"Mereka (KKB) berlindung selalu dengan masyarakat, malah dengan anak-anak, ya kita usahakan ya sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif, ya kita tidak mau masyarakat menjadi korban karena itu," ujar Yudo. (tribun network/dan/den/gta/wly)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Berita Terkini