Tenaga kesehatan yang bertugas di unit kebidanan RSUD langsung melakukan observasi dan selalu berkonsultasi dengan dokter penanggungjawab.
Baca juga: Tim Satgas Temukan Beras Kotor dan Rusak di Pasar Pada Dijual ke Warga Lembata
“Selama observasi berlangsung tidak ada tanda-tanda kelainan pada pasien tersebut,” ungkapnya.
Setelah proses persiapan operasi dilakukan, tanggal 10 Pebruari 2023, pukul.10.00 Wita, pasien ibu Fransiska Romana Bota menjalani operasi pada ruang bedah RSUD Lewoleba.
“Operasinya pun berjalan normal. Namun setelah bayi dikeluarkan dari kandungan dan diserahkan ke Dokter Anak, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia,” papar dia.
“Manajement RSUD juga menjelaskan bahwa proses operasi terhadap ibu hamil, bukan hanya 1 (satu) orang dokter tetapi ada 5 (lima) dokter, yakni Dokter Kandungan, Dokter Anak, Dokter Anastesi dan Dokter Umum serta para bidan dan perawat. Setelah operasi, Tim Dokter mengevaluasi penyebab meninggalnya bayi, dan Tim Dokter berkesimpulan dugaan sementara adanya kelainan jantung pada bayi,” imbuh pengacara muda itu, menyitir jawaban atas somasinya.
Ditanya soal respon pasien dan keluarga terhadap jawaban somasi, Berto menjelaskan bahwa prinsipnya pasien menerima kondisi tersebut.
“Namun permintaan keluarga bertemu langsung dengan manajement Rumah Sakit yang melibatkan Dinas Kesehatan, Puskesmas Wairiang, Bidan Desa Kaohua, dan DPRD Kabupaten Lembata, agar persoalan ini menjadi perhatian untuk pelayanan kesehatan yang lebih maksimal. Pertemuan tersebut dijadwalkan hari Senin, 27 Pebruari 2023,” pungkas Berto Take. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOGLE NEWS