POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen hari Kamis 16 Februari 2023 dengan judul Kembali kepada Tuhan, Ia Sudah Mengenal Kita Sejak Semula, merujuk pada Kitab Yeremia 42:1-22.
Renungan ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari dan Februari 2023.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen hari Kamis 16 Februari 2023:
Pengantar
Kesadaran kadang datang terlambat ketika segala sesuatu sudah terjadi dan keadaan tidak dapat diubah kembali seperti semula.
Hanya ada satu yang masih bisa kembali yakni kembali kepada Tuhan.
Pemahaman Teks
Sebagian besar orang Yehuda telah diangkut ke Babel dan hanya sebagian kecil sisa yang ditinggalkan dalam keadaan sangat buruk.
Sesudah peristiwa ini mereka yang ditinggalkan di Yerusalem pun menyadari kesalahan mereka.
Sejak semula nabi Yeremia sudah berbicara dengan terbuka dan berulang kali tentang segala sesuatu yang akan terjadi dan langkah apa yang harus mereka ambil untuk selamat.
Tetapi mereka tidak pernah mau mendengarkannya. Mereka melawan dan menangkap Yeremia seperti seorang penjahat.
Dan kini, setelah sadar akan kesalahan mereka, maka mereka memutuskan untuk kembali kepada Yeremia; kembali kepada Tuhan; kembali meminta petunjuk dari Tuhan; kembali memohon belas kasihan dari Tuhan.
Kejatuhan Yehuda dan pembuangan ke Babel sudah terjadi. Waktu yang berlalu tidak mungkin diputar kembali. Kerusakan yang terjadi tidak mungkin dipulihkan kembali.
Tetapi sungguh “beruntung”, mereka masih bisa memilih jalan “kembali” kepada Tuhan.
Mereka datang kepada nabi Yeremia dan memohon, “Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allahmu, untuk seluruh sisa ini; sebab dari banyak orang hanya sedikit saja kami yang tinggal, seperti yang kaulihat dengan matamu sendiri.
Semoga TUHAN, Allahmu, memberitahukan kepada kami jalan yang harus kami tempuh dan apa yang harus kami lakukan.”
Langkah Iman
Kita semua berharap tidak akan mengalami penyesalan, namun seringkali kita kurang peka akan masa depan. Ego kita tidak cukup serius menimbang sebelum mengambil sikap. Ketika kesadaran itu datang,
Walaupun terlambat, ia akan mengingatkan betapa bodohnya kita dan harusnya kita merasa malu dengan kebodohan kita.
Tetapi itu jauh lebih mulia daripada berkeras hati. Merasa bodoh dan malu akan kesalahan yang berakibat buruk apalagi bagi satu bangsa, itu pantas terjadi.
Tetapi jauh lebih berharga dari itu ialah menyesalinya di hadapan Tuhan, merendahkan hati, membuang egoisme dan memohon arah yang baru, yang sesuai dengan rancangan Tuhan bagi masa depan.
Tuhan sudah mengenal kita dan Dia berkuasa mengasihani kita. Soli Deo Gloria. Amin! (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS