Bahkan berulang kali Tuhan membujuk mereka untuk kembali taat kepadaNya dan menjanjikan kelimpahan berkat, tetapi mereka tidak sedikit pun mendengar.
Pada akhirnya Allah berkenan memberikan berkat kepada kaum Rekhab atas kesetiaan mereka kepada leluhur, mereka diberi kepercayaan menjadi kaum pelayan Tuhan.
Langkah Iman
Panjang sabar, itulah yang ditunjukkan Allah kepada umatNya. Dapatkah kesabaran seperti ini ada dalam relasi kita sebagai
manusia, antara orangtua dan anak, suami-isteri, kakak-adik atau rekan sekerja, sepelayanan?
Kesabaran dipakai oleh Allah sebagai jalan pertobatan bagi kita. Tetapi jika kita tidak menghormati kesabaran Allah, maka kita sedang “membuang berkat”.
Kita akan berusaha mendapatkan kembali kasih sayang dan berkatNya, tetapi kasih sayang dan berkat Allah akan diberikan kepada orang lain yang dipandang lebih layak menerimanya.
Kita akan kehilangan segala yang baik dari Allah dan Allah akan membiarkan kita hanya menyaksikan orang lain menikmati berkat-Nya. Soli Deo Gloria. Amin! (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS