POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Dia Tetap Sama dalam Waktu.
Bruder Pio Hayon Menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 13: 1-8, dan bacaan Injil Lukas 6: 14-29.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 3 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.
Pada hari ini, kita disegarkan kembali dengan bacaan-bacaan suci yang mengamanatkan tentang nasihat-nasihat bijak untuk kita.
Dalam bacaan pertama, Surat kepada Orang Ibrani secara praktis memberi nasihat untuk hidup suci dan tak bercela di hadapan Tuhan dengan sederetan kebajikan: hormat terhadap perkawinan, tidak menjadi hamba uang, dan contohilah kebajikan hidup dari para pemimpin yang sudah memberikan hidup mereka kepada Tuhan.
Dan penegasan dari bacaan ini adalah sebuah kebenaran akan Yesus Kristus yang tetap sama baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.
Namun dalam bacaan Injil, St. Lukas menggambarkan Yesus dengan cara pandang yang berbeda-beda dari semua orang yang melihat dan mengenalNya. “Ada yang mengatakan Yohanes pembaptis, ada yang mengatakan Nabi Elia, atau salah seorang nabi yang sudah bangkit kembali.”
Dan Herodes sendiri memiliki pandangan sendiri tentang Yesus ini yang dipikirnya seperti Yohanes Pembaptis yang sudah dipenggal kepalanya karena peristiwa Herodias dalam pesta perjamuan itu. Yohanes dibunuh karena satu masalah politik kekuasaan hanya untuk menutupi aib sendiri.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah dipenggalnya kepala Yohanes Pembaptis yang sangat tragis itu jika disimak memang sangat ngeri dan syarat dengan bau-bau politik. Yohanes pembaptis yang hadir sebagai orang yang bicara benar tentang kebenaran dan keadilan akhirnya harus dibunuh atau dipenggal kepalanya hanya karena satu perselingkuhan politik dan ketidakadilan dalam tubuh pemerintahan yang menjalankan roda pemerintahan secara tidak profesional dan banyak trik untuk kepentingan diri, keluarga, kelompok dan kekuasaan. Itu terlihat benar dalam diri Herodes.
Dan atas cara-cara tertentu dalam hidup, kita juga seperti Herodes yang dengan banyak latar belakang alasan yang kita ciptakan dan harus menyingkirkan orang lain agar kedudukan kita atau jabatan atau kekuasaan kita tetap berada dalam tangan kita.
Sebenarnya yang dibuat oleh Herodes terhadap saudaranya dengan mengambil istri saudaranya itu adalah perbuatan yang salah. Tapi karena kekuasaan dan interese pribadi, lalu Yohanes dikurbankan oleh permintaan sederhana dari istri selingkuhannya itu.
Ada banyak hal kelirtu yang kita buat dalam hidup kita hanya karena kita terlalu mementingkan ego diri kita lalu menghalalkan banyak cara agar ego diri kita terpenuhi bahkan atas cara yang sangat bertentangan dengan iman dan moral kita.
Contoh, untuk mendapatkan atau mempertahankan jabatan kita harus korbankan keluarga atau sahabat atau bahkan bertaruh agama demi kekuasaan atau hanya untuk nama baik lalu kita menjadi begitu gampang mengorbankan sesama bahkan keluarga sendiri untuk bisa eksis dalam politik atau kekuasaan atau jabatan tertentu yang kita inginkan.
Atau demi uang, kita harus menggadaikan keluarga, anak atau istri atau sahabat kita sendiri karena kita begitu tamak egoism diri kita.
Maka surat kepada Orang Ibrani sudah mengingatkan kita untuk selalu memelihara kasih persaudaraan dalam hidup bersama kita, jangan berlaku sewenang-wenang, tidak menjadi hamba uang, menghormati perkawinan dan cukupkan diri dengan apa yang ada padamu.
Semua hal ini justru pada jaman sekarang ini menjadi ladang empuk manusia memenuhi egonya. Atas cara paling sederhana sampai paling luar biasa, hal-hal ini sudah menjadi bagian dari masalah konkrit depan mata kita semua.
Maka marilah kita kembali menyadari akan siapakah kita di hadapan Yesus. Banyak kali kita berubah-ubah sesuai keinginan kita di hadapan Yesus.
Tapi ingat, Yesus tetap sama dari kemarin kita berbuat salah, hari ini juga kita berbuat salah dan besok juga kita masih tetap berbuat salah, tetapi Yesus selalu sama sampai selama-lamanya.
Hanya Dialah yang memiliki cinta yang kekal kepada kita. Kita bisa berubah kapan saja, tapi Yesus tetap sama dari kemarin, hari ini, dan sampai selama-lamanya.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita hari ini, pertama: jadilah seorang beriman teguh kepada Tuhan yang tidak pernah berubah sampai kapanpun.
Kedua, jangan korbankan orang lain demi egoisme diri kita sendiri.
Ketiga, tetap menjaga persaudaraan dalam hidup kita agar kita tidak terjebak dalam egoisme diri yang memecah belah.
Teks Lengkap Bacaan Jumat 3 Februari 2023
Bacaan Pertama Ibrani 13:1-8
"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang – tanpa menyadarinya – telah menjamu malaikat-malaikat.
Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri pun adalah orang-orang hukuman. Ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri masih hidup di dunia ini.
Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Janganlah kamu menjadi hamba uang, tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Karena Allah telah berfirman, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata, “Tuhan adalah Penolongku.
Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Ingatlah akan pemimpin-pemimpinmu, yang telah menyampaikan sabda Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka, dan contohlah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 27:1,3,5,8b-9abc
Refr. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
atau Tuhanlah terang dan keselamatanku.
1 .Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
3. Sebab di kala ada bahaya, Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
4. Wajah-Mu kucari ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku.
Bait Pengantar Injil: PS 957
Refr. Alleluya, alleluya.
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.
Bacaan Injil: Markus 6:14-29
"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."
Inilah Injil suci menurut Markus:
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.”
Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.”
Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
Karena Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya.
Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk para pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea.
Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!”
Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, “Apa yang harus kuminta?”
Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!”
Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya.
Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu dalam sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS