Berita NTT

Kisah Nono Siswa Kelas 2 SD Berhasil Juarai Lomba Matematika Tingkat Internasional

Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau yang sering disapa Nono. Siswa kelas 2 SD Inpres Buraen II, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang ini, berhasil meraih Juara Satu lomba matematika tingkat Internasional Abacus World Competition.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau yang sering disapa Nono ini tentunya sangat membanggakan Indonesia khususnya bagi Nusa Tenggara Timur.

Bagaimana tidak, siswa kelas 2 Sekolah Dasar ( SD ) Inpres Buraen II, Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang ini, berhasil meraih Juara Satu lomba matematika tingkat Internasional Abacus World Competition.

Abacus World Competition merupakan wadah perlombaan matematika untuk seluruh siswa Abacus Brain Gym di seluruh dunia.

Skor dinilai dari jumlah file yang dikerjakan siswa selama satu tahun.

Satu file terdiri dari 10 soal dan tiap file yang dihitung untuk penilaian minimal mendapat nilai 70.

Baca juga: Nono The Mathboy Dapat Kunjungan Wabup Kupang di Sekolahnya

Lomba Abacus World Competition tersebut diikuti sekitar 7000 siswa dari seluruh dunia dan Nono berhasil berada di posisi pertama.

Sedangkan posisi kedua diduduki peserta dari Qatar dan ketiga dari USA.

"Saya Nono, siswa Kelas 2 SD Inpres Buraen. Saya bercita-cita untuk menjadi tentara dan bisa menciptakan Oto (Mobil) paling tercepat, kereta paling tercepat dan pesawat," ujar Nono kepada POS-KUPANG.COM, usai bertemu Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat. Selasa, 10 Januari 2022.

Dikatakan Nono, untuk menjadi pintar itu harus membaca Alkitab dan berdoa, rendah hati dan terus berlatih.

Baca juga: Berhasil Sabet Juara Dunia Kompetisi Sempoa, Orang Tua Nono Shock Saat Tahu Anaknya Viral

"Nono merasa senang. Saya belajar Matematika Gasing," ujar Nono.

Hal ini di Akui oleh Nuryati Usanak Seran dan Raflim Meo, orang tua kandung Nono.

"Nono selalu diajarkan sebelum belajar harus membaca Alkitab dan Berdoa. Itu yang selalu di ajarkan," ujar Nuryati.

"Kami sebagai orang tua merasa sangat senang dan bangga sekali. Jujur pada saat menyanyikan lagu Indonesia, saya merasa sedih dan haru, saya punya hati berjasa buat Negara," katanya.

Dia menceritakan bahwa Nono merupakan siswa binaan Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) dan kebetulan saya juga Guru Matematika binaan Astra.

Baca juga: Perjuangan Raflim Meo Sekolahkan Istri Hingga Hantarkan Nono Jadi Juara Dunia

Halaman
12

Berita Terkini