Gubernur Papua Ditangkap

Lukas Enembe Semakin Membaik, Kondisi Kesehatannya Tak Seperti Hari Pertama Ditangkap KPK

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAKIN MEMBAIK - Lukas Enembe, tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi senilai Rp 1 miliar, kini semakin membaik. Kesehatannya mulai stabil dan sudah bisa beristirahat. Sekarang, tekanan darahnya mulai terukur.

POS-KUPANG.COM - Lukas Enembe, Gubernur Papua yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, kini semakin membaik. Kondisi kesehatannya tak seperti hari pertama ditangkap di Abepura, Jayapura, Selasa 10 Januari 2022.

Fakta tentang kesehatan tersangka kasus suap dan gratifikasi tersebut disampaikan oleh Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dr. Letjen Albertus Budi Sulistya, Rabu 11 Januari 2023.

Untuk diketahui, Lukas Enembe ditangkap KPK di Abepura, Jayapura Papua, Selasa 10 Januari 2023, dalam dugaan kasus suap dan gratifikasi senilai Rp 1 miliar.

Saat ditangkap, Lukas sedang menikmati papeda di sebuah restoran di kota itu.

Baca juga: Lukas Enembe Kaya Raya, Emas Batangan dan Mobil Mewah Sudah Disita KPK, Kisahnya Mencengangkan

Setelah ditangkap, Lukas Enembe langsung digelandang ke Jakarta dengan armada penerbangan.

Setiba di Jakarta, Lukas sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta karena sakit yang dideritanya.

Meski dalam peratawan medis, Lukas dikenakan rompi oranye dengan tangan diborgol penyidik KPK.

DIBORGOL - Lukas Enembe sudah mengenakan rompi oranye dengan tangan diborgol. Gubernur Papua itu sudah resmi ditahan KPP dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi senilai Rp 1 miliar. (POS-KUPANG.COM)

Setelah sempat dirawat intensif, kini kondisi Lukas mulai membaik. Kondisinya mulai stabil dan sekarang sudah bisa beristirahat.

"Kesehatan beliau lebih baik dan sekarang sudah stabil, sudah bisa beristirahat," kata dr. Letjen A Budi Sulistya
saat konferensi pers, Rabu 11 Januari 2023 seperti dilansir dari youTube KompasTv.

"Sekarang tensinya terukur lebih rendah dibanding semalam dan kondisi psikologi lebih tenang, bisa istirahat, dan stabil," lanjutnya.

Budi mengatakan, berdasarkan informasi dari Ketua KPK Firli Bahuri, pada Selasa malam, tekanan darah Lukas Enembe sempat tinggi. Namun setelah dirawat berangsur normal.

Lukas dirawat di paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto sejak Selasa 10 Januari 2022 pada pukul 21.48 WIB.

Baca juga: Lukas Enembe Kenakan Rompi Oranye dengan Tangan Terborgol, Sudah Resmi Ditahan 20 Hari ke Depan

Kemudian tim dokter langsung memeriksa Lukas dengan pemeriksan mencakup fisik dan jantung.

"Dan mendapatkan adanya kondisi kesehatan yang perlu penanganan dan juga tindak lanjut untuk tuan LE," ujar Budi

Budi kemudian enggan membeberkan lebih lanjut terkait penyakit maupun hasil pemeriksaan medis terhadap Lukas Enembe.

"Rahasia medik itu kan tidak bisa kita buka di forum," katanya.

Adapun KPK resmi menahan Lukas Enembe pada hari ini, Rabu 11 Januari 2023 setelah ditangkap di Distrik Abepura, Jayapura.

Lukas kemudian dievakuasi ke Jakarta dan langsung dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto untuk pemeriksaan kesehatan.

Lukas Ingin Berobat ke Singapura

Lukas Enembe disebut sempat meminta KPK untuk berobat ke Singapura beberapa waktu lalu.

Menyikapi hal tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri secara tak langsung menolaknya lantaran dokter yang ada di Indonesia masih sanggup menangani penyakit Lukas Enembe.

"Saya tidak berandai-andai kalau pak Lukas mau berobat ke Singapura.'

"Karena sampai hari ini saya meyakini bahwa kemampuan profesional dokter kita, fasilitas rumah sakit kita sudah cukup dan memadai," kata Firli saat konferensi pers, Rabu 11 Januari 2023.

Baca juga: Mahfud MD Beberkan Strategi Menangkap Lukas Enembe, Aparat Pantau Orderan Nasi Bungkus

Karena itu, Firli pun menjelaskan, Lukas Enembe hingga kini masih diperlakukan dengan baik terkait masalah kesehatannya. Hal itu dilakukan sejakĀ ditangkap hari Selasa 10 Januari 2023.

Saat itu, KPK tak langsung menahan Lukas Enembe di rumah tahanan, melainkan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu di RSPAD Gatot Soebroto.

"Itu sesuai dengan kesepakatan rapat kita beberapa waktu lalu, karena sesungguhnya keselamatan jiwa manusia adalah hukum tertinggi," jelasnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini