Berita Nasional

Ganjar Tak Dapat Perlakuan Khusus di Acara HUT PDIP, Pengamat: Itu Menguntungkan Gubernur Jateng

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir saat perayaan HUT ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa 10 Januari 2023. Dia tidak mendapat tempat khusus dalam acara itu. Ganjar duduk berhimpitan di antara para kader PDIP lainnya.

POS-KUPANG.COM - Tidak adanya perlakuan khusus terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di acara HUT ke-50 PDIP tidak dengan sendirinya meredupkan sinar Ganjar Pranowo.

Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam mengatakan tidak adanya perlakuan khusus terhadap Ganjar Pranowo justru menguntungkan Ganjar sendiri sebagai tokoh yang merakyat.

Hal ini disampaikan Umam melihat apa yang terjadi dalam peringatan ulang tahun PDIP yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa 10 Januari 2023.

Menurut Umam, hal tersebut dapat dilihat dari segi penempatan tempat duduk Ganjar Pranowo yang berada bersama kader atau tidak bersama elite PDIP lainnya.

"Langkah itu memberi pesan bahwa tidak ada pengistimewaan bagi Ganjar, meski selama ini dinilai sebagai kader banteng yang memiliki bekal elektabilitas memadai," kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Rabu 11 Januari 2023.

"Skema protokoler itu menguatkan pesan Puan bahwa tidak (boleh) ada yang bersinar sendiri," ujarnya lagi.

Sebagai informasi, Ketua DPP PDIP Puan Maharani beberapa hari sebelumnya mengatakan bahwa tak ada istilah bintang bersinar sendiri di PDI-P.

Namun, saat itu tak ada penjelasan lebih lanjut dari Puan terkait apa yang dimaksud dari pernyataannya itu.

Umam membaca bahwa pesan Puan itu semakin menguat dan dapat terbaca dalam protokoler peringatan HUT ke-50 PDIP.

"Penempatan Ganjar di posisi duduk bersama kader lain tentunya atas pengarahan protokoler panitia Harlah dan Rakernas, yang tentu dikonsultasikan ke elite PDIP," ujarnya.

Direktur Eksekutif Indostrategic itu melihat bahwa protokoler terhadap Ganjar menandakan seluruh kader harus tunduk pada komando partai.

Secara tidak langsung, lanjut Umam, pernyataan Puan itu menyasar pola komunikasi Ganjar yang cukup intens menguatkan gimik-gimik di media sosial.

Gimik-gimik itu dinilai berimplikasi pada menguatnya popularitas personal Ganjar. Tetapi, tidak diimbangi dengan keberpihakan yang memadai terhadap kerja-kerja PDIP di Jawa Tengah.

"Jadi, perlakuan panitia Harlah ke-50 dan Rakernas PDIP terhadap Ganjar itu merupakan 'shock therapy' untuk Ganjar," kata Umam.

Akan tetapi, di sisi lain, Umam melihat perlakuan protokoler itu bisa menguntungkan Ganjar Pranowo.

Halaman
1234

Berita Terkini