Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD NTT tahun 2023 sebesar Rp 5,3 Triliun dimana untuk sektor pendidikan mendapatkan porsi anggaran paling besar.
Besaran APBD tahun 2023 yakni Rp 5.340.255.924.189. Adapun pendapatan asli daerah (PAD) ditargetkan Rp 2.139.341.049.189 atau sebesar 40,06 persen dari total pendapatan.
Sementara pendapatan transfer sebesar Rp 3.199.163.279.000 atau sebesar 59,91 persen dan lain-lainnya pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 1.751.596.000 ribu atau sebesar 0,03 persen dari total rencana pendapatan daerah.
Di tahun 2022, pelaksanaan APBD dari pendapatan daerah terealisasi sebesar 87,35 persen atau 4,38 triliun lebih, dari target Rp 5,02 triliun.
Belanja Daerah terealisasi sebesar 86,7 persen atau sebesar 4,76 triliun lebih, dari target sebesar 5, 49 triliun lebih.
"Jumlah pembiayaan sebesar 472,48 miliar lebih sehingga terdapat silpa sebesar 96,08 miliar lebih yang secepatnya dilakukan pergeseran anggaran untuk memastikan anggaran terhadap Silpa," kata Pejabat Sekda NTT Johanna E Lispaly, Kamis 5 Januari 2023 dalam penyerahan DPA ke SKPD.
Baca juga: Realisasi APBD II Manggarai Timur 2022 Sudah Mencapai 80,97 Persen
Untuk pendapatan Daerah Transfer Umum yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 3.199.163.279.000 untuk spesifik grent dapat dijabarkan yakni formasi baru PPPK sebesar Rp 2.324.466.000.
Ada juga DAU bidang pendidikan sebesar Rp 305.656.333.000, DAU Bidang Kesehatan Rp 96.144.585.000, DAU bidang Pekerjaan Umum sebesar Rp 81.043.493.000.
Tambahan lain dari DAU yaitu anggaran block grent sebesar 1.371.850.218.000 yang hanya diperuntukkan bagi gaji dan tunjangan PNS serta PPPK dan juga sebagiannya kewajiban pinjaman daerah.
Ia menerangkan, dengan kondisi ini maka seluruh belanja lainnya termasuk kewajiban pinjaman akan bersumber dari pendapatan asli daerah.
Dalam prakiraan penerapan, hal ini telah di terapkan, dimana dana transfer untuk bulan Januari 2023 hanya sebesar 105 miliar atau kurang dari 12 bagian pada total DAU block grent.
"Belanja Daerah ditargetkan Rp 5.111.494.298.993 sehingga terdapat surplus sebesar Rp 228.761.625.196 yang akan di gunakan untuk menutup rencana pengeluaran pembiayaan," paparnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menjelaskan, pentingnya membangun kinerja dengan kualitas terbaik untuk memberi manfaat besar bagi daerah.
Baca juga: Jelang Tutup Tahun, Realisasi APBD Kabupaten Sumba Timur Tahun 2022 Baru 80.6 Persen
"Kita perlu terus membangun kinerja dengan keterpanggilan untuk melayani deerah ini. Bangun cara berpikir yang terus mendukung visi pembangunan NTT Bangkit Menuju Sejahtera, dan kita lakukan dengan kerja cerdas san kerja cerdas," kata Gubernur, dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, birokrasi memiliki tanggungjawab besar dalam pengelolaan anggaran. Oleh karena itu, perlu ada desain kinerja yang masif. Viktor menyarankan untuk pekerjaan tidak dilakukan biasa dan sendiri-sendiri.
Mantan anggota DPR RI itu mendorong agar perlu kerja kolaboratif, sekaligus melibatkan pihak swasta.
"Kita lakukan ini juga untuk mengejar ketertinggalan kita dalam aspek pembangunan," sebut dia.
Pendidikan Paling Besar
Sementara itu Kepala Badan Keuangan NTT, Zakarias Moruk menyebut besaran anggaran ini paling besar diperuntukkan bagi sektor pendidikan. Dari amanat undang-undang yakni 20 persen, justru APBD NTT tahun 2023 menyiapkan anggaran diatas 43 persen atau 2,2 triliun lebih untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Paling terendah, menurut dia berada di Badan Perbatasan yakni Rp 6,1 miliar. Di sektor kesehatan APBD NTT menyiapkan 600 miliar lebih atau 12,42 persen dari ketentuan 10 persen. Sementara sisa APBD lainnya digunakan untuk belanja lainnya. (Fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS