Menurut dia, birokrasi memiliki tanggungjawab besar dalam pengelolaan anggaran. Oleh karena itu, perlu ada desain kinerja yang masif. Viktor menyarankan untuk pekerjaan tidak dilakukan biasa dan sendiri-sendiri.
Mantan anggota DPR RI itu mendorong agar perlu kerja kolaboratif, sekaligus melibatkan pihak swasta.
"Kita lakukan ini juga untuk mengejar ketertinggalan kita dalam aspek pembangunan," sebut dia.
Pendidikan Paling Besar
Sementara itu Kepala Badan Keuangan NTT, Zakarias Moruk menyebut besaran anggaran ini paling besar diperuntukkan bagi sektor pendidikan. Dari amanat undang-undang yakni 20 persen, justru APBD NTT tahun 2023 menyiapkan anggaran diatas 43 persen atau 2,2 triliun lebih untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Paling terendah, menurut dia berada di Badan Perbatasan yakni Rp 6,1 miliar. Di sektor kesehatan APBD NTT menyiapkan 600 miliar lebih atau 12,42 persen dari ketentuan 10 persen. Sementara sisa APBD lainnya digunakan untuk belanja lainnya. (Fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS