Dalam proses mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi pada kesempatan berikutnya, Melinda mengisi waktu dengan menjadi relawan di beberapa yayasan lokal yang bergerak di bidang kemanusiaan seperti YABIKU NTT dan Beatrix Yunarti Manehat Foundation.
"Selama menjadi relawan, saya memahami bahwa terdapat kesenjangan sosial antara perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur, lebih jauh lagi, ketika saya mengadakan penelitian singkat, saya menemukan bahwa kesenjangan sosial dapat mengarah pada hal yang lebih buruk, seperti kasus-kasus Human Trafficking dan Kekerasan terhadap Perempuan," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Lakalantas di Kabupaten TTU Naik 15,91 Persen
Hal ini mendorong Melinda untuk melakukan pencegahan terhadap hal terburuk ini dengan mengadakan sosialisasi mengenai kesetaraan gender dan hukum bagi siswa-siswi sekolah menengah.
"Hal ini kemudian memotivasi saya untuk Kembali mengikuti seleksi beasiswa LPDP dengan persiapan lebih matang untuk mendapatkan solusi dan penanganan terhadap kasus kesenjangan sosial melalui pendidikan pasca sarjana," beber Melinda.
Berkat kerja keras dan bantuan senior-senior awardee beasiswa LPDP sebelumnya, pada seleksi tahap 1 beasiswa LPDP tahun 2022, Melinda dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa.
Ia berpesan kepada generasi muda di Kabupaten TTU agar terus berjuang dan jangan menyerah. Karena Negara Indonesia siap mendukung para penerus bangsa untuk meraih cita-cita. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS