Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Cuaca ekstrem selama sepekan terakhir masih melanda wilayah Kabupaten Flores Timur (Flotim), Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terpaan angin kencang layaknya badai megakibatkan banyak rumah warga berserta fasilitas umum dan tempat usaha rusak berat. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Salah satu diantaranya adalah Sepat-Q yang menjual minuman segar tampak rata dengan tanah. Bangunan berukuran sekitar 3×4 meter berbahan bambu itu biasa disambangi anak muda dari siang hingga malam.
Baca juga: Curhat Petugas PLN Flores Timur yang Dinilai Kerja Tak Becus
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi sudah menginstruksikan kepada jajaran BPBD Flores Timur bersama para Camat, Lurah dan Kepala Desa agar mendata jumlah rumah dan fasilitas yang rusak.
Menanggapi instruksi itu, Lurah Puken Tobi Wangibao, Sintus Labina langsung bergerak mengunjungi setiap rumah yang nota bene rusak ringan hingga berat.
Menurutnya, tiupan angin kencang telah merusaki atap rumah warga akibat tertimpal pohon. Dia belum memberikan total kerusakan lantaran masih dalam proses pendataan.
"Kerusakan di sini cukup banyak. Kita belum bisa berikan data secara pasti karena masih turun pendataan, dan memang angin masih sangat kuat sehingga kita tidak tahu ke depan akan ada penambahan kerusakan atau tidak," ujarnya kepada wartawan, Senin 2 Januari 2023.
Ia mengatakan, data kerusakan dan kerugian akan diserahkan kepada BPBD Flores Timur sesuai instruksi Penjabat Bupati beberapa hari lalu.
Baca juga: Polres Flores Timur Amankan Sepeda Motor Racing di Malam Pergantian Tahun
Salah satu korban rumah rusak, Simon Tolok Molan (56) mengatakan, tiupan angin kencang membuat atap seng beserta plafon dan konstruksi rangka atap juga ikut terbongkar.
Ia mengaku tetap bersyukur karna tidak memakan korban jiwa. Simon bersama keluarganya selama ini tinggal di Kelurahan Sarotari Tengah, sementara rumah rusak itu merupakan peninggalan orang tuanya yang hanya didatangi paling banyak seminggu sekali.
"Sesekali saja baru saya datang bermalam disini. Ini rumah diwariskan dari almarhum mama dan bapak," ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kalak BPBD Flotim, Eduard Fernandez dikonfirmasi melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Avelina Manggota Hallan, mengatakan pihaknya telah mendatangi beberapa titik kerusakan dalam wilayah Kota Larantuka hingga pedesaan.
Ia menerangkan, jajaran BPBD Flotim sudah menghadiri rapat tanggap cuaca ekstrem yang dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati Doris Rihi hari ini. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS