Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 27 Desember 2022, Jadi Saksi Kristus Bertolak dari Pergumulan Pribadi

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Selasa 27 Desember 2022 dengan judul Menjadi Saksi Kristus Bertolak dari Pergumulan Pribadi.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Menjadi Saksi Kristus Bertolak dari Pergumulan Pribadi.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama 1 Yohanes 1: 1-4; dan bacaan Injil Yohanes 20: 2-8, Pesta Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 27 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Pada Pesta Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil, kita kaum beriman diminta untuk merenung dan mendalami pesan Santo Antonius dari Padua, yakni "Orang-orang Kristen harus bersandar pada Salib Kristus seperti halnya para musafir bersandar pada tongkat ketika memulai perjalanan panjang."

Bagi kita pesan ini mesti menjadi kekuatan karena kita diarahkan untuk memusatkan perhatian dan percaya penuh pada Salib Kristus yang menyelamatkan itu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 26 Desember 2022, Mempertahankan Iman Meski dengan Risiko

Ajakan untuk bersandar pada Salib Kristus sebenarnya mau mengingatkan kita untuk tidak menyombongkan diri, tapi tetap mengakui dengan kerendahan hati bahwa betapa pun kita bisa tapi semua itu berasal dari sumber dan pusat kekuatan awal yakni Yesus Tuhan.

Akan tetapi pengakuan dan keyakinan seperti ini mesti berasal dari pengalaman pribadi supaya dengan pengalaman pribadi hasil pergumulan bersama Yesus yang dibagi-bagikan itu membuat orang banyak menjadi percaya.

Kita akui bahwa kita mengenal Santo Yohanes rasul dan penulis Injil itu dari kesaksian hidupnya. Kesaksian Yohanes adalah buah dari pengalaman pribadinya bersama Yesus.

Pengalamannya itu diberitakan atau diwartakan supaya semua kita yang mendengarkan kesaksian itu beroleh persekutuan hidup dengan Bapa dan Putra-Nya Yesus Kristus sehingga membuat sukacita kita menjadi penuh.

Di sini pesan yang bisa kita ambil adalah mendalami pergumulan dan pergulatan pribadi dengan tetap bersandar pada Salib Kristus. Karena Salib itulah tanda kemenangan iman kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 26 Desember 2022, Karena Aku, Kamu Akan Digiring ke Muka Para Penguasa

Sebagai seorang rasul Yohanes dipanggil dan dipilih Yesus dari ketujuh puluh murid Yesus lainnya.

Sebagai rasul pula Yohanes-lah yang pergi bersama-sama dengan Petrus ke kubur Yesus setelah mendengar berita dari Maria Magdalena bahwa makam sudah kosong dan Yesus sudah tidak ada lagi di kubur. Sebuah peristiwa yang mula-mula menakutkan karena jangan-jangan jenazah Yesus sudah dicuri orang.

Tapi kemudian justru menjadi peristiwa iman. Iman akan kebangkitan Kristus. Iman yang meneguhkan hidup baru sebagai rasul dan penulis Injil.

Baca juga: Paus Fransiskus Mengutip Uskup Romero: Bukan Natal Kalau tanpa Peduli Orang Miskin

Bagaimana dengan hidup kita sebagai pengikut Kristus di zaman ini?

Kita dipanggil untuk memberi kesaksian tentang Yesus supaya banyak orang percaya dan dengan demikian mereka memperoleh rahmat keselamatan.

Namun hal yang ditekankan di sini adalah memberi kesaksian dengan bertolak dari pengalaman pribadi sebagai hasil dari pergumulan dan pergulatan bersama Yesus. *

Teks Lengkap Bacaan Selasa 27 Desember 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 27 Desember 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: 1 Yohanes 1:1-4

"Apa yang telah kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu."

Bacaan dari Surat Pertama Yohanes:

Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami.

Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 97:1-2.5-6.11-12

Refr. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.

1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.

2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.

3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.

Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.

Bacaan Injil: Yohanes 20:2-8

"Murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur."

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."

Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur.

Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu.

Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini