Baca tanpa iklan
POS-KUPANG.COM - Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra disebut-sebut bakal berduet dengan Puan Maharani, Ketua DPP PDIP ( Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ).
Duet Prabowo Subianto - Puan Maharani tersebut dinilai sebagai jalan terbaik untuk mewujudkan Indonesia maju pasca Presiden Jokowi.
Jikalau koalisi untuk Pilpres 2024 tersebut bakal terwujud, berarti kedua partai itu akan memiliki 206 kursi di parlemen hal mana telah melampaui syarat 20 persen Presidential Treshold
Belakangan ini terungkap bahwa wacana duet tersebut dilatari oleh kisah historis masa lalu, yakni adanya perjanjian batu tulis antara PDIP dan Gerindra.
Baca juga: Prabowo Subianto-Erick Thohir Pamer Kemesraan, Nitizen Langsung Mendoakan: Semoga Bapa Jadi Presiden
Perjanjian tersebut sejatinya merupakan kesepakatan antara PDIP - Gerindra ketika menghadapi pelaksanaan pemilihan presiden atau Pilpres 2009.
Saat itu, Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan maju sebagai calon presiden dan Prabowo Subianto, Ketum Partai Gerindra Prabowo sebagai calon wakil presiden.
Akan tetapi, ketika pemilu 2009 berlangsung, pasangan Megapro (Megawati-Prabowo), kalah dari duet Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Budiono.
Pada Pilpres 2019 lalu, Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno, juga kembali menorehkan kekalahan dari pasangan Jokowi-Kuat Maruf.
Saat itu, perolehan kursi DPR RI juga memperlihatkan PDIP bertengger pada posisi puncak sementara yang lainnya berada pada posisi bawah.
Berikut daftar perolehan suara dan kursi Parpol peserta pemilu 2019:
1. PDI-P: 128 kursi
Jumlah suara: 27.503.961 (19,33 persen)
2. Golkar: 85 kursi
Jumlah suara: 17.229.789 (12,31 persen)
Baca juga: Bukan Erick Thohir, Tapi Prabowo Subianto Menteri Berkinerja Paling Baik di Kabinet Indonesia Maju
3. Gerindra: 78 kursi
Jumlah suara: 17.596.839 (12,57 persen)
4. Nasdem: 59 kursi
Jumlah suara: 12.661.792 (9,05 persen)
5. PKB: 58 kursi
Jumlah suara: 13.570.970 (9,69 persen)