Disamping itu, Rektor Maxs Sanam mengaku kesulitan paling besar yang ia hadapi adalah menggerak sumberdaya untuk bekerjasama. Berbagai disiplin ilmu yang ada, memang menjadi tantangan. Akan tetapi, Max menegaskan dirinya tidak ingin banyak berdebat tentang hal itu dan memilih untuk bekerja nyata.
"Saya selalu bilang ke teman-teman, kalau dosen itu mengajar dengan bagus, melakukan penelitian sampai level tertinggi, tapi itu biasa. Tapi dosen yang luar biasa itu ketika melakukan sesuatu yang diluar tugas dan fungsinya dia. Dan harus berdampak. Dia harus agen perubahan, itu baru luar biasa," katanya.
Menurutnya, pengetahuan itu bukan hanya diruang kampus, tapi diluar atau ditengah masyarakat juga ada ilmu dan pengetahuan. Metode pembelajaran merdeka belajar, mengharuskan semua untuk belajar dimana dan memanfaatkan semua teknologi yang ada.
Dia berharap agar dosen bisa keluar dari zona nyaman. Dengan segala tunjangan maka dosen hendaknya bekerja lebih dari yang biasanya. Dengan begitu kampus akan punya nilai lebih besar.
Baca juga: KMK Bunda Segala Bangsa Undana Kupang Datangi Kampung Pemulung
Tantangan lainnya yakni aturan-aturan dari Kementrian yang sering berubah-ubah. Dia memberi contoh dengan pola pengadaan barang dan jasa yang dulunya dilakukan di pihak kampus, kini dijalankan oleh pihak kementerian.
Memang, kata dia, hal ini cukup menyulitkan. Namun, dia berharap agar penerapan ini tidak menjadi hambatan besar bagi kampus dalam melakukan pembenahan ataupun pembangunan di kampus.
Pimpinan Redaksi Hasyim Ashari mengapresiasi Undana yang telah memberi ruang lebih bagi mahasiswa untuk magang di Pos Kupang.
Selama ini, menurutnya, mahasiswa magang yang ada sangat membantu kerja-kerja di Pos Kupang. Mahasiswa magang, bahkan mengolah berita dengan kata kunci yang ramah mesin pencarian google.
Selain itu, mahasiswa Undana yang magang, sangat teliti dalam bekerja. Sistem algoritma yang dipatok google sangat sulit, namun, dukungan dari mahasiswa magang Undana, telah berkontribusi banyak menjaga pemberitaan Pos Kupang ramah dengan pembaca.
Hasyim berharap Undana bisa memikirkan untuk menambah lagi mahasiswa magang di Pos Kupang.
Mendengar itu, Rektor Maxs Sanam, mengaku bangga. Bahkan dia meminta agar Pos Kupang memberi rekomendasi mahasiswa yang cakap dalam mengolah berita untuk ditempatkan dalam pengelolaan website kampus Undana.
Baca juga: FKM Undana Kupang Gandeng Dinkes Timor Tengah Utara Gelar Workshop V
Selama ini, menurutnya, Undana memiliki banyak kegiatan namun, sangat terbatas mengenai publikasi melalui website kampus. Bila mahasiswa magang di Pos Kupang sudah mumpuni, maka diharapkan agar bisa diberdayakan di tingkat kampus untuk mengelola pemberitaan kampus.
Terlepas dari berbagai dinamika di kampus, Maxs Sanam ingin agar mahasiswa dan dosen tetap bahagia dan sehat ketika berada di kampus. Untuk mendukung itu, tiap hari Jumat dilakukan olahraga bersama.
Maxs juga tidak mau ada jarak antar mahasiswa dan dosen, apalagi ada intimidasi hingga kekerasan seksual yang terjadi dilingkungan kampus. Undana Kupang harus menjadi sebuah kampus yang bahagia dalam menjalankan aktivitasnya. (Fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS