Dikatakan, NTT memiliki kekayaan luar biasa termasuk, namun belum dikelola maksimal. Kebutuhan listrik dan modal harus 30 sen dolar.
"Kalau kita pakai batu bara, minyak solar. Dua ini tidak ada yang kita produksi. Kalau kita mulai sekarang tanam lamtoro, daun dijadikan pakan ternak, batang jadi bahan energi. Selain itu, kita punya matahari, angin, arus laut, panas bumi," ujarnya.
Bantu Woodchip
Sementara Ketua Tim Kosabangsa , Prof. Fred Benu mengatakan, Kosabangsa adalah program kolaboratif antara Undana, Pemprov NTT, Pemkab TTS dan PLN.
Menurut Fred, tujuan dari program itu adalah mencoba untuk manfaatkan sumber daya yang ada di Besipae, termasuk di Kecamatan Amanuban Selatan dan Kecamatan Kotolin.
"Bagaimana kita bisa manfaatkan potensi sumber daya alam secara maksimal, dengan mengembangkan hutan energi, sekaligus kita manfaatkan untuk menghasilkan woodchip bagi subtitusi batubara dan juga pengembangan peternakan rakyat," kata Fref.
Menurut Fred, pihaknya juga menyerahkan sekitar 40 ribu, ternak sapi dan mesin pembuat Woodchip kepada masyarakat setempat.
Diharapkan, mesin yang diberikan itu bisa dimanfaatkan untuk pengembangan peternakan rakyat.
Baca juga: Kasus Besipae TTS, Alex Lumba Sebut Lahan Besipae Diserahkan Keluarga Nabuasa Kepada Pemerintah
Wakil Rektor IV Undana, Dr.Jefri S. Bale, ST., M.Eng mengatakan, Kosabangsa itu merupakan pilot project yang diinisiasi oleh Kemendikbud Ristek tahun 2022 untuk dosen yang memiliki usulan proposal yang paling sesuai antara rencana pengembangan universitas dan juga program prioritas pemerintah daerah.
"Ada ribuan dosen yang ikut dan di Undana ada sekitar 1000 dan yang lolos ada proposal dari Prof. Fred Benu dan tim," kata Jefri.
Dijelaskan, secara umum kita dosen di Undana harus ada atau hadir di masyarakat.
Jefri mengatakan, program itu adalah peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan lahan untuk penanaman lamtoro dan kaliandra untuk menghasilkan material biomassa pengganti batubara untuk kebutuhan di PLTU Bolok.
Saat itu juga ada demo penggunaan mesin pencacah material untuk pengganti batubara oleh Undana yang disaksikan langsung Gubernur NTT.
Sebelum acara launching, didahului dengan penanaman lamtoro yang secara simbolis oleh Gubernur NTT di salah satu lokasi di kawasan Besipae. juga ada penyerahan anakan lamtoro dan ternak sapi oleh Bupati TTS kepada beberapa desa di Kecamatan Amanuban Selatan dan Kecamatan Kotolin. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS