Berita NTT

Gubernur NTT Launching  Program Kosabangsa di Besipae Timor Tengah Selatan

Penulis: Oby Lewanmeru
Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BESIPAE - Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyaksikan demo penggunaan mesin pencacah batang lamtoro yang diproduksi oleh Fakultas Sains dan Teknik Undana. Demo ini berlangsung di Kawasan Besipae, Kamis 28 Oktober 2022

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Gubernur NTT , Viktor Bungtilu Laiskodat melaunching program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat atau Kosabangsa di kawasan Besipae , Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Launching ini berlangsung di Kompleks Mes Instalasi Peternakan Besipae, Kamis 27 Oktober 2022.

Acara ini mengambil tema pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui  integrasi pengembangan hutan, energi dan peternakan rakyat di Kabupaten TTS.

Hadir pada acara ini Plt. Sekda NTT, Johanna E Lisapaly, S.H,M.Si, Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun,S.T, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dr. Zeth Sony Libing, Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah NTT, Alex Lumba, S.H, M.H, Kadis Pertanian dan Pangan Provinsi NTT, Lucky Koly, S.TP, Kadis PUPR NTT, Maksi Nenabu dan beberapa pimpinan perangkat daerah.

Hadir pula Ketua Tim Kosabangsa Prof. Fred Benu, Wakil Rektor IV Undana, Dr. Jefri Bale , Ir. Dominggus Osa, sejumlah camat dan kepala desa.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, tahun depan adalah tahun yang penuh tantangan. 

"Tahun depan ini kita masuk dalam kondisi penderitaan. Karena itu, dapat dipastikan musim tanam ini tidak boleh ada halaman yang kosong. Di Pulau Timor ini tidak boleh ada drama," kata Viktor. 

Dijelaskan, semua pihak harus bekerja sungguh-sungguh. Dia mencontohkan di SBD sudah ada lahan yang ditanami jagung seluas   50 ribu ha.

"Kita akan buat HUT NTT di lapangan jagung, biar para bupati lihat itu dan semangat. Jangan omong-omong kepala desa tipu dia, dia terima terus," katanya.

Dia mencontohkan, jika tanaman  jagung itu  ditanam pada lahan 1 ha dengan hasil 5 ton saja , kemudian jika dijual Rp 4000 per kg, maka akan mendapat Rp 20 juta. 

"Rp 20 juta dia dapat Rp 14 juta, jika dia tanam dua kali maka warga itu bisa keluar dari kemiskinan. Ini teori sederhana agar keluar dari kemiskinan," ujarnya.

Dia meminta bupati harus turun ke  lapangan untuk memastikan. Pulau Timor harus bangga karena tidak ada serangan belalang. Di Sumba ada belalang serang tapi mereka bisa panen 36 ribu ha.

Terkait kolaborasi, ia menyampaikan terima kasih kepada Ketua Tim Kosabangsa, Prof. Fred Benu dan Undana yang sudah berkolaborasi. 

"Kolaborasi bukan saja bekerja sama, tapi kerja sama orang pintar , orang berani.Kolaborasi harus peduli, berani, pintar. Kita harus mampu mendorong kolaborasi di semua bidang. Orang kerja sendiri itu susah. Dunia butuh kerja sama, kita perlu kerjasama, kerja keras,kerja besar. Kolaborasi bukan dengan manusia saja tapi juga dengan Tuhan. Jangan sendiri kerja, tapi harus bersama," ujarnya.

Baca juga: Ana Kolin Minta Pemprov NTT Jangan Gunakan Tangan Besi Atasi Persoalan Besipae TTS

Halaman
12

Berita Terkini