Berita Timor Tengah Utara

Budidaya Ikan Air Tawar Sistem Bioflok, Strategi Jitu Tekan Stunting & Kemiskinan di Batas RI-RDTL

Penulis: Dionisius Rebon
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOLAM IKAN AIR TAWAR - Pose Ketua Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar Timor Mandiri, Maximus Tasau saat sedang memberi makan ikan, Selasa, 4 Oktober 2022.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Siang itu langit mendung. Hujan nyaris runtuh di antara pekatnya awan tebal yang menggantung berat di atas Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Kala itu, jalanan di Kota Kefamenanu yang terletak di lembah Bikomi tampak lengang.  Beberapa pengendara sepeda motor terlihat memacu laju kendaraan.

Tahun ini musim hujan tampak lebih cepat mampir  di wilayah Kabupaten TTU. Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratis Timor Leste (RDTL)  ini memiliki luas wilayah 2.669, 70 Km2;

Baca juga: Bupati Juandi Canangkan Desa Layak Anak di Bijaepasu dan Kuanek Timor Tengah Utara

Penulis berkesempatan menemui ketua kelompok budidaya ikan air tawar,  Timor Mandiri di wilayah Kelurahan Kefamenanu Tengah, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, bernama Maximus Tasau.

Pria yang akrab disapa Maxi ini tampak sibuk memberi makan ikan dalam kolam Bioflok di lahan miliknya. Ia juga tidak lupa mengeluarkan dedaunan yang mengapung di atas kolam tersebut.

"Selain ikan lele dan ikan patin, saya juga membudidayakan ikan nila," ucap pria berusia 57 tahun ini dengan senyum merekah, Selasa 4 Oktober 2022.

Menurutnya, proses pemijahan ikan nila tidak serumit yang terjadi pada ikan lele. Pasalnya,  ikan nila juga bisa dipijah dalam satu kolam setelah induknya dikembalikan ke kolam induk. Proses pemijahan Ikan nila berlangsung secara alami.

Proses Budidaya Ikan Lele

Induk ikan lele betina dan jantan dibudidayakan secara terpisah. Ketika memasuki masa atau fase perkawinan, dari kolam induk ikan lele tersebut, pembudidaya menyeleksi induk ikan lele yang sudah berumur 1 tahun dan ikan lele jantan yang berumur minimal 8 bulan dan dipindahkan kolam pemijahan.

"Dengan catatan kita bisa melihat beberapa syarat yang pertama induk lele betina dan induk lele jantan harus sudah matang gonad. Itu dilihat dari kelaminnya, cirinya kemerahan dan membengkak," ucapnya.

Induk matang gonad adalah indukan ikan yang telah memasuki masa subur dan siap untuk melakukan pembuahan.

Baca juga: Komisi Pemberantasan Korupsi Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi di Timor Tengah Utara

Apabila beberapa ciri tersebut sudah memenuhi syarat maka, induk lele sudah bisa dikawinkan. Proses pemijahan induk lele dilakukan dalam beberapa metode yakni metode alami, metode buatan dan metode semi intensif.

Ikan lele melalui proses awal yakni Pemijahan. Pemijahan induk ikan lele berlangsung selama satu malam. Keesokan harinya, induk lele akan dikembalikan ke kolam induk.

Setelah itu, telur ikan lele dibiarkan menetas secara alami. Proses pemijahan dilakukan sejak induk ikan lele betina dan jantan dikawinkan dalam satu kolam, bertelur dan menetaskan telur yang biasa disebut larva.

Maximus juga telah mempersiapkan pakan alami daripada larva lele yakni kutu air (Moina sp). Kolam yang telah dipersiapkan makanan berupa kutu air tersebut akan ditempatkan larva lele. Proses tersebut diberi nama proses pemijahan.

Selain itu, Ia juga telah mempersiapkan cacing sutera (Tubifex sp) yang merupakan pakan alami larva lele. Pengembangan cacing sutera (pakan larva lele) terbilang cukup sulit. Meskipun demikian, Maximus sukses membudidaya Cacing Sutera sebagai pakan larva lele.

Jadi pakan yang harus disiapkan oleh pembudidaya ikan yakni kutu air dan cacing sutera. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan larva lele bisa berjalan maksimal.

Setelah larva lele berumur sekitar 2 hingga 3 Minggu, pembudidaya harus memindahkan larva lele ke kolam pendederan. Di dalam kolam pendederan tersebut juga harus disiapkan makanan alami larva lele.

Larva lele dalam proses pendederan itu harus diberikan sedikit cahaya matahari dengan cara membentangkan Hapa (jaring kelambu) di atas kolam ikan, agar tidak larva lele tidak terkena sinar matahari langsung. Hal ini bertujuan agar  larva itu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Proses pendederan ikan lele berlangsung selama 1 hingga 2 Minggu. Setelah melewati rentang waktu tersebut, ikan lele kemudian dipindahkan ke kolam baru untuk proses pemeliharaan selanjutnya.

Membentuk Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar 

Ia mengakui bahwa, dirinya merupakan seorang lulusan Fakultas Hukum Universitas Kristen Artha Wacana Kupang tahun 1990.

Pada mulanya, Maximus tertarik budidaya ikan air tawar karena hobi. Setelah menggeluti hobi beberapa waktu, Ia tertarik untuk serius menekuni hobi tersebut sejak tahun 2010. Pasalnya, prospek pemeliharaan ikan air tawar ini, dari segi ekonomi sangat menjanjikan.

Pria kelahiran Kota Kefamenanu ini kemudian membentuk sebuah kelompok budidaya ikan air tawar  yang didominasi oleh kaum perempuan. Kelompok budidaya ikan air tawar yang diberi nama Timor Mandiri ini sukses membawa dampak bagi para anggota kelompok dan masyarakat di Kota Kefamenanu dan Kabupaten TTU.

"Mereka sudah merasakan sendiri bagaimana proses budidaya ikan, hasil budidaya ikan dan mereka juga sudah mulai bergerak untuk bisa mandiri," ungkapnya.

Maximus juga sukses mengedukasi masyarakat perihal langkah meningkatkan ekonomi dalam keluarga melalui budidaya ikan air tawar.

Hal ini terbukti manjur, di mana beberapa orang warga yang telah mandiri melakukan budidaya ikan air tawar dan memperoleh hasil maksimal untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Pemerintah, kata Maximus, telah banyak membantu masyarakat secara khusus di dunia perikanan. Upaya pemerintah ini, mesti didukung oleh niat masyarakat mengubah pola pikir untuk mandiri dan maju.

Hasil kerja dan dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Perikanan Kabupaten Timor Tengah Utara, budidaya air tawar ini mengalami progres yang menjanjikan.

Bantuan Kolam Bioflok dari KKP

Pada tahun 2019 Kelompok Timor Mandiri menerima bantuan kolam Bioflok dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Perikanan Kabupaten Timor Tengah Utara. Sejak menerima bantuan itu, budidaya ikan air tawar kelompok Timor Mandiri terus eksis hingga saat ini.

Proses budidaya ikan air tawar dengan Metode Bioflok terbukti manjur. Pasalnya, ikan bisa dipanen dalam kurun waktu 5 bulan. Budidaya ikan air tawar itu juga tetap eksis meski di tengah Pandemi Covid-19.

Maximus Optimis, ancaman resesi tidak akan mempengaruhi eksistensi budidaya ikan air tawar itu sendiri.

Pendapatan yang diperoleh dari hasil budidaya ikan air tawar sangat baik. Saat ini harga 1 kilogram ikan lele dan ikan nila Rp. 50.000. Apabila dalam satu kolam bisa menampung 500 ekor ikan maka, pembudidaya bisa memperoleh hasil bersih sebesar Rp. 2.500.000 sekali panen.

Mendorong Peningkatan Gizi dan Ekonomi Keluarga 

Dalam upaya membantu meningkatkan gizi keluarga dan menekan angka kemiskinan, Maximus juga memberikan support kepada masyarakat awam dengan memberikan bibit ikan air tawar gratis kepada masyarakat.

Tidak hanya itu, Maximus juga membagikan ikan yang telah dipanen kepada para masyarakat yang berkekurangan serta memotivasi mereka membudidayakan ikan air tawar.

Warga sekitar akhir-akhir ini mulai termotivasi untuk memelihara ikan air tawar dan hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Maximus.

Tujuan dari budidaya ikan air tawar yakni memenuhi kebutuhan gizi keluarga, membantu pemerintah mengatasi stunting, serta meningkatkan ekonomi masyarakat.

Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan

Pada kesempatan yang berbeda Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Ir Marselina Sumu menjelaskan, bantuan kolam sistem Bioflok yang disalurkan Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui aspirasi DPR RI.

Pada tahun 2019 satu kelompok budidaya ikan di Kabupaten TTU menerima bantuan Kolam Bioflok dari KKP. Sementara itu, pada tahun 2021 ada satu bantuan kolam Bioflok disalurkan kepada Paroki Sasi. Sedangkan pada tahun 2022 ini 2 kolam Bioflok sudah berhasil disalurkan sedangkan 2 lainnya masih dalam proses.

Sistem Bioflok merupakan salah satu metode pemeliharaan ikan air tawar yang sangat baik karena bisa dikembangkan di lahan yang sempit, pada tebar tinggi, menekan pembelian pakan, dan menghemat air.

Kabupaten TTU merupakan salah satu wilayah yang sangat potensial dalam pengembangan ikan air tawar. Potensi pengembangan ikan air tawar dan pembentukan kampung budidaya ini sebanyak 200 hektare. Meskipun demikian, hingga saat ini baru sekitar 27 hektare yang sudah diolah untuk budidaya ikan air tawar.

Dinas Perikanan Kabupaten TTU kian masif memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya melakukan budidaya ikan air tawar.

Sosialisasi ini, membawa dampak yang luar biasa. Akhir-akhir ini jumlah kelompok budidaya ikan air bertambah serta permintaan benih ikan air tawar meningkatkan tajam. Sebanyak 171 kelompok budidaya ikan air tawar yang tersebar di 26 kecamatan.

Budidaya ikan air tawar ini sangat penting untuk menunjang ketersediaan konsumsi ikan di tengah masyarakat. Selain itu, sebagai salah satu solusi menjawabi permasalahan gizi terlebih untuk mencegah stunting.

Kampanye gerakan memasyarakatkan makan ikan di Kabupaten Timor Tengah Utara dengan sasaran ibu-ibu hamil, ibu-ibu menyusui, dan anak-anak sekolah dilakukan secara masif.

Ia berharap, potensi air bisa dimanfaatkan untuk membudidayakan ikan air tawar. 

Walaupun budidaya ikan air tawar saat ini belum dilihat sebagai peluang bisnis. Karena tingginya permintaan akhir-akhir ini.

Konsumsi ikan di Kabupaten TTU sejauh ini, kata Marselina, masih cukup rendah yakni 24 kilogram perkapita pertahun. Namun angka ini diyakini akan terus menanjak seiring masifnya sosialisasi dan tingkat permintaan yang perlahan naik.

"Ikan ini mengandung banyak sekali zat-zat yang bisa membantu menunjang gizi dalam keluarga. Karena ada kandungan protein, vitamin, Azam amino, terlebih omega 3 untuk pertumbuhan kecerdasan anak," bebernya.

Budidaya Ikan Air Tawar Strategi Jitu Tekan Angka Stunting 

Raut wajah Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David tampak sumringah. Senyum tergambar jelas di wajahnya yang tidak muda lagi itu.

Bukan tanpa alasan. Kebahagiaan Bupati ke-10 Kabupaten Timor Tengah Utara ini disebabkan oleh menurunnya angka stunting di wilayah tersebut. 

Melalui intervensi yang dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan, angka stunting Kabupaten TTU yang terdata pada Bulan Februari 2022 berada pada urutan pertama di Provinsi NTT dengan prosentase 31, 57 persen kini turun menjadi 24, 68 persen atau mengalami penurunan sebesar 6, 89 persen.

"Salah satu program menekan angka stunting di Kabupaten TTU adalah kegiatan budidaya ikan air tawar. Karena ikan air tawar ini punya protein yang sangat baik untuk anak," ungkapnya, Jumat, 21 Oktober 2022.

Program-program yang disalurkan pemerintah pusat di daerah-daerah yang memiliki persoalan stunting melalui KKP sukses membantu daerah menekan angka prevelensi stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sosialisasi kepada masyarakat di tingkat akar rumah juga disampaikan secara berkala. Upaya KKP tersebut  harus disambut dengan program-program turunan dari pemerintah daerah. 

Pada tahun 2023, program budidaya ikan air tawar dan pembentukan kampung budidaya akan menjadi prioritas pemerintah daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dalam upaya menekan angka stunting.

Bupati TTU berkomitmen mengalokasikan anggaran bagi Dinas Pertanian untuk mendorong budidaya ikan air tawar dan pembentukan kampung-kampung budidaya sehingga bisa menekan angka stunting hingga ke angka 19 persen pada tahun 2022 dan mengentaskan kemiskinan di wilayah ini.

Budidaya ikan air tawar di Kabupaten Timor Tengah Utara terbukti sukses menekan angka prevalensi stunting dan pengentasan kemiskinan di seluruh wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste Distrik Oecusse ini. (Dionisius Rebon)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini