“Perekonomian perlu melakukan diversifikasi dan menjauh dari pendapatan minyak, sehingga reformasi diperlukan untuk ekonomi yang terdiversifikasi dan tangguh. Kami sekarang bekerja sama dengan tetangga kami Indonesia untuk mengembangkan zona perdagangan bebas dan kawasan industri di perbatasan, yang berpotensi membawa manfaat dan menciptakan nilai bagi kedua negara,” kenangnya.
Gomes juga merujuk sejumlah reformasi untuk memobilisasi pendapatan domestik, menyinggung kenaikan beberapa pajak selektif atas konsumsi dalam rancangan anggaran negara untuk 2023, yang saat ini sedang dibahas di parlemen.
Baca juga: Ramos Horta dan Viktor Laiskodat Bahas Zona Perdagangan Bebas Timor Leste - Indonesia
Juga direncanakan untuk tahun depan adalah penerbitan obligasi negara pertama, yang awalnya berorientasi pada lembaga dan dana lokal, yang memungkinkan pemerintah menghasilkan pendapatan baru.
“Kami tahu bahwa langkah-langkah ini masih belum cukup mengingat tingkat pengeluaran publik yang meningkat dan masalah mendesak yang dihadapi negara ini,” katanya.
Patut diingat bahwa sejak 2012, dalam apa yang dikatakan Pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan visibilitasnya di IMF, Timor Leste telah berpartisipasi dalam konstituen Brasil di Dewan Eksekutif lembaga internasional, yang juga mencakup, di antara negara-negara lain, Cabo Verde.
Sumber: macaubusiness.com
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS