Mayat Terbakar di Liliba

Mayat Terbakar di Liliba, Orang Tua Sebastian Bokol dari Sumba Barat Daya Tes DNA di Polda NTT

Penulis: Petrus Piter
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERANGKAT - Mama Maria Muda Kaka dan Bapa Bertolomeus Radu Bani, orang tua Sebastian Bokol (22) mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang hilang. Orang tua Sebastian Bokol saat menuju pesawat di Bandara Tambolaka, SBD menuju Bandara Udara El Tari Kupang.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Orang tua dari Sebastian Bokol (22), Maria Muda Kaka dan Bertolomeus Radu Bani terbang Ke Kupang ikut tes DNA di Polda NTT

Kedatangan orang tua Sebastian Bokol (22), Maria Muda Kaka dan Bertolomeus Radu Bani, untuk melakukan tes DNA di Polda NTT

Mama Maria Muda Kaka dan Bapa Bertolomeus Radu Bani, orang tua Sebastian Bokol (22), bertolak ke Kupang untuk mengikuti tes DNA. berkaitan dengan  penemuan mayat terbakar di jembatan Liliba, 2 Agustus 2022 pagi.

Baca juga: DPC PPP Sumba Barat Daya, Menunggu Perkembangan Sikap PPP NTT

Saat ini, keduanya sudah berada di Bandara Tambolaka, SBD dan sedikit terbang menuju Kupang NTT untuk mengikuti tes DNA di Polda NTT.

Bertolomeus Radu Bani dan Maria Muda Kaka, berharap Sebastian Bokol (22) warga Kampung Homba Karipit, Desa Homba Karipit, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, berharap anaknya bisa berumpul kembali.

Harapan orang tua, Bertolomeus Radu Bani dan Maria Muda Kaka, putra sulungnya tersebut dapat kembali berkumpul bersama keluarga karena anaknya putus kontak total sejak tanggal 2 Agustus 2022 pukul 1.18 dini hari hingga saat ini.

Mengapa berharap anaknya kembali ? Sejak tanggal 2 Agustus 2022 pukul 1.18 dini hari, Sebastian Bokol yang biasa disapa Tian, menelepon ke nomor handphone adiknya yakni Rival sebanyak 3 kali. Namun, ketika diterima, tetapi tidak ada suaranya.

Semenjak itu handphone milik anaknya tidak bisa dihubungi karena nomor handphone milik anaknya tidak aktif lagi.

Baca juga: Di Polres Sumba Barat Daya, Yakoba Sebut Uang Relawan Partai Setor ke  EyL di TTS dan  LM di Sumbar

Mama Maria dan Bapa Bertolomeus Radu Kaka dan keluarga mencoba mencari anaknya dengan meminta bantuan teman-teman anaknya dan keluarga Sumba yang ada di Yogyakarta untuk membantu mencari keberadaan anaknya.

Sayangnya hampir tiga minggu lamanya mencari, teman-teman anaknya dan keluarga Sumba di Yogyakarta menyampaikan kalau Tian tidak ada di Yogyakarta dan meminta mencari ditempat lainya.

Selanjudnya, mama Maria menelepon anaknya Aldi di Bali menyampaikan informasi kalau Tian tidak ada di Yogyakarta.

Mendengar hal itu, anaknya Aldi, bertanya kepada mamanya, apakah mama ada kirim uang untuk Tian mengingat Tian ada ikut acara ulang tahun pacarnya di Kupang bulan Juni 2022. Lalu mamanya menjawab tidak mengirim uang, sontak Aldi mengatakan, pasti Tian di Kupang karena tidak ada uang pulang Yogyakarta.

Setelah itu, Mama Maria dan Bapa Bertolomeus meminta bantuan teman-teman anaknya Sebastian Bokol dan keluarga di Kupang untuk membantu mencarinya.

Dalam perjalanan pencarian, keluarga bertemu, Alvian yang adalah teman anaknya Sebastian Bokol pada masa SMA dan kini sedang kuliah di Kupang.

Dari Alvian, Mama Maria memperoleh informasi bahwa anaknya Sebastian Bokol berada di Kupang sejak Maret 2022. Di Kupang anak itu tinggal di kos milik kaka ipar pacarnya di Liliba.

Informasi itu, Alvian peroleh dari cerita Tian ketika bermain ke kosnya. Dalam perjalanan pencarian selama dua minggu, tidak ditemukan pula hingga keluarga di Kupang minta ijin sama bapa Bertolomeus Radu Bani agar informasi kehilangan anaknya di posting ke media sosial dan bapa Bertolomeus mengijinkannya.

Setelah diposting, bapa dan mama Maria didatangi salah satu anggota Polres SBD untuk mengambil data dan keterangan anaknya yang hilang.

Tiga hari kemudian, kedua orang tua juga mendapat telepon dari Polda NTT menyampaikan informasi agar bapa dan mama berangkat ke Kupang untuk pengambilan DNA mengingat saat ini tim kepolisian sedang menyelidiki kasus penemuan mayat dalam kondisi terbakar di Jembagan Liliba tanggal 2 Agustus 2022 subuh.

Hal itu mengingat kepolisian sudah membaca postingan keluarga tentang hilangnya Sebastian Bokol sejak tanggal 2 lukul 1.18 dini hari hingga saat ini.

Namun demikian, Lambertus Loghe Ende meminta pihak Polda NTT dapat memfasilitasi perjalanan mama Maria dan Bapa Bertolomeus dari SBD ke Kupang dan sebaliknya untuk pengambilan DNA. Harapan kepolisian dapat mengusut kasus ini hingga tuntas sehingga semua menjadi terang benderang.

Bapa Bertolomeus dan Mama Maria sangat berharap anaknya dapat kembali berkumpul bersama keluarga.

Namun bila Tuhan berkendak lain, sebagai hamba Tuhan, siap menerimanya.

Namun demikian, keduanya meminta kepolisian harus mengungkap tuntas kasus itu dengan memproses para pelaku sesuai hukum yang berlaku demi memberi rasa keadilan bagi keluarga. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS 

Berita Terkini