Sekda NTT Meninggal

Sekda NTT Meninggal, Domu Warandoy Pria Penyayang Suka Berdendang di Mata Sahabat

Penulis: dion db putra
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Almarhum Sekda NTT, Domu Warandoy bersama Dion DB Putra, Pemred Tribun Mataram dan Hyronimus Modo. Ketiganya pose bersama di Kantor POS-KUPANG.COM, Jalan Kenari 1 Naikoten 1, Kota Kupang, NTT

Cekatan, total, tuntas dan bertanggungjawab adalah ciri khas Domu Warandoy dalam bekerja. Dia pantang pulang ke rumah kalau pekerjaannya di Pos Kupang pada hari itu belum kelar.

Cukup sering, manakala ada hal darurat seperti listrik mati berjam-jam, mesin cetak rewel, stok kertas habis, dia menjadi orang paling pertama masuk kantor dan pulang paling akhir. Dalam situasi sulit dia masih bisa tersenyum.

Baca juga: Sekda NTT Meninggal, Inche Sayuna Sebut Domu Warandoy Perajut Sinergitas DPRD dan Pemerintah

Tidak hanya pekerja keras, Domu Warandoy adalah pria periang dan penyayang. Jarang terlihat dia marah. Relasinya dengan pimpinan, bawahan dan semua karyawan sangat baik. Dia piawai merajut teamwork.

Saya tahu Om Damyan Godho sesungguhnya agak berat hati melepas Domu Warandoy meninggalkan Pos Kupang tahun 1996 karena dia lulus sebagai PNS di kampung halamannya, Sumba Timur.

"Tapi tidak apa-apa, saya yakin Domu sukses sebagai abdi negara di Sumba," teringat kata-kata Om Damyan Godho saat perpisahan.

Domu Warandoy bergabung dengan Pos Kupang sejak awal terbit 1 Desember 1992. Pria kelahiran 12 Desember 1967 ini merupakan jurnalis seangkatan saya, Fery Jahang, Paul Burin, Yulius O Lopo, Keytokan Abdul Azis, Yos Gerard Lema, Yosafat Koli, Mariana Dohu, Evi Pello, Cyriakus Kiik dan beberapa teman lagi.

Akan tetapi setelah Pos Kupang terbit beberapa bulan, pimpinan koran harian pertama di NTT ini melihat passion Domu Warandoy lebih tepat di unit bisnis.

Domu pindah ke sana sebagai manajer umum. Sama dengan Mariana Dohu yang juga beralih jadi Manajer Iklan hingga pensiun 2018.

Baca juga: Sekda NTT Meninggal, Inche Sayuna Sebut Domu Warandoy Perajut Sinergitas DPRD dan Pemerintah

Sikap kerjanya yang luar biasa mengantar Domu Warandoy sukses meniti karier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Meskipun dia baru menjadi ASN pada usia tak begitu muda lagi yaitu hampir 30 tahun.

Alumnus SMA Andaluri Waingapu dan Fakultas Hukum Undana (1991) ini menapaki jenjang peran birokratnya mulai dari staf biasa, camat, sekretaris KPU, kepala dinas, asisten hingga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumba Timur. Bahkan dua bulan lalu dia mendapat kepercayaan sebagai Sekda Provinsi NTT.

Pada 13 Juli 2022, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat melantik Domu Warandoy menjadi Sekda Provinsi NTT.

Pada hari dia dilantik sebagai Sekda NTT, saya menyampaikan ucapan selamat dari Mataram. "Terima kasih banyak adik. Doakan saya bekerja sebaik-baiknya sebagai sekda," katanya.

Dua bulan terakhir di sela tugasnya yang sangat padat di Kupang, Domu Warandoy masih sisihkan waktu bersua rekan, kolega dan sahabat-sahabatnya. Sudah pasti ada acara makan minum dan tarik suara. Pria ceria itu memang suka berdendang.

Hari Minggu, 2 Oktober 2022, Domu Warandoy berpulang setelah mengalami kecelakaan mobil di Kota Kupang. Saya mendengar kabar duka itu saat pulang merayakan ekaristi Minggu pagi.

Sungguh mengejutkan. Saya kehilangan kata-kata. Domu Warandoy meninggalkan istri dan dua orang anak.

Halaman
123

Berita Terkini