Berita Nasional

Survei LSN, Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Cenderung Turun, Ada Apa?

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SALAMI WARGA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyalami warga saat kunjungan Presiden Jokowi di Pasar Peterongan Semarang, Selasa 5 Juli 2022. Survei LSN menunjukkan elektabilitas Ganjar sebagai bakal capres 2024 cenderung mandek.

POS-KUPANG.COM - Sejumlah lembaga survei sebelumnya memperlihatkan elektabilitas Ganjar Pranowo cenderung berada di posisi puncak. Anies Baswedan pun tidak jauh berbeda.

Dengan kecenderungan seperti itu, publik sepertinya semakin percaya bahwa kedua sosok ini bakal menjadi capres pilihan rakyat pada Pilpres 2024.

Tapi Survei Terbaru menunjukkan posisi kedua figur tersebut mulai mandek dan cenderung berbalik.

Hasil survei LSN ( Lembaga Survei Nasional) baru-baru ini menunjukkan Ganjar Pranowo hanya memiliki elektabilitas 18,9 persen.

Dengan kata lain, turun dibandingkan survei periode Februari 2022 (19,2 persen) dan Juni 2022 (20,9 persen).

Sementara itu, elektabilitas Anies Baswedan berada di angka 16,8 persen, turun ketimbang survei periode Februari 2022 (18,8 persen) dan Juni 2022 (18,5 persen).

Di sisi lain, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meningkat dengan tingkat keterpilihan sekitar 30 persen.

Baca juga: Andi Nena Wea Kaget Perolehan Suara Sandiaga di Musra Gerindra Lampui Prabowo Subianto

Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara menilai, ada beberapa faktor penyebab elektabilitas Ganjar dan Anies menurun dari hasil survei terbaru.

Salah satunya soal kendaraan politik guna berkontestasi pada Pilpres 2024.

"Di antaranya, pertama hingga kini belum jelas partai apa yang akan menjadi kendaraan Ganjar dan Anies untuk maju sebagai capres 2024," kata Gema dalam rilis surveinya, Senin 5 September 2022.

Menurut Gema, peluang Ganjar Pranowo untuk maju sebagai capres lewat PDIP kian tertutup setelah Puan Maharani, putri Megawati Soekarnoputri, mulai aktif bersafari politik.

Puan, Ketua DPP Bidang Politik PDIP, sudah didapuk ibunya yang notabene ketua umum partai, sebagai ujung tombak PDIP dalam menjalin komunikasi politik dengan berbagai partai politik saat ini.

"Semakin aktifnya Puan Maharani mensosialisasikan diri sebagai capres mengindikasikan bahwa peluang Ganjar diusung PDI Perjuangan semakin kecil," kata Gema.

"Sedangkan untuk Anies, peluangnya untuk bisa nyapres di 2024 semakin sempit karena Gubernur DKI itu tidak berafiliasi dengan satu partai pun," ujarnya melanjutkan.

Di sisi lain, LSN mengklaim bahwa majunya kedua sosok dianggap publik akan merepresentasikan perang identitas sebagaimana pada Pilpres 2019, kendati saat itu yang bertarung adalah Joko Widodo versus Prabowo Subianto.

"Publik kelihatan masih trauma dengan perang cebong vs kampret yang terjadi pada Pilpres 2019. Hingga kini pendukung Ganjar dan Anies masih gencar bertempur di dunia maya," ungkap Gema.

Survei LSN kali ini dilakukan pada tanggal 29 Agustus-2 September 2022 di 34 provinsi, dengan populasi seluruh penduduk Indonesia yang minimal berusia 17 tahun (memiliki KTP).

Baca juga: Jokowi Beri Sinyal Tinggalkan Ganjar Pranowo: Biar Elektabilitas Tinggi Belum Tentu Diusung

Jumlah sampel sebesar 1.230 responden yang diklaim diperoleh melalui teknik pengambilan secara systematic random sampling.

Ambang kesalahan (margin of error) berkisar di angka 2,79 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon (telesurvey) yang diklaim dilaksanakan oleh tenaga terlatih dengan panduan kuesioner.

Teratas karena endorsement Jokowi

Mengenai kenaikan posisi Prabowo Subianto, LSN memperkirakan sedikitnya ada empat faktor yang menyebabkan elektabilitas Menteri Pertahanan itu menguat berdasarkan survei teranyar mereka.

"Pertama, semakin solidnya dukungan konstituen Partai Gerindra pasca deklarasi kesiapan Prabowo maju sebagai capres 2024," ungkap Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara dalam rilis surveinya, Senin 5 September 2022.

Selain itu, Prabowo juga dianggap publik sebagai salah satu menteri dengan kinerja moncer di pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Ketiga, menguatnya elektabilitas Ketua Umum Gerindra ini juga dinilai tak terlepas dari efek elektoral Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Gema, publik mencium bahwa hubungan Jokowi dan Prabowo semakin akrab. Oleh karenanya, Prabowo kian diidentifikasi sebagai orang dekat Jokowi.

"Adanya sinyal endorsement Presiden Jokowi untuk Prabowo sebagaimana diperlihatkan melalui kedekatan Jokowi dan Prabowo dalam berbagai event penting nasional," ujarnya.

Baca juga: Prabowo Subianto Garis Bawahi Pidato Kenegaraan Jokowi, Waspada Krisis Pangan Global

Terakhir, kesepakatan kerja sama politik antara Gerindra dan PKB juga dinilai telah menyuntikkan dukungan bagi Prabowo dari basis massa PKB yang banyak didominasi kalangan Nahdliyyin.

"Meningkatnya dukungan warga NU terhadap Prabowo pasca deklarasi koalisi Partai Gerindra dan PKB belum lama ini sebagaimana ditemukan juga dalam survei LSN," kata Gema.*

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "LSN Sebut Elektabilitas Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Mandek karena Belum Punya Kendaraan Politik"

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini