Berita TTS

Ikut Perangi Stunting RSIA Dedari Gelar Baksos di Puskesmas Fatumnasi Kabupaten TTS 

Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

STUNTING - Kegiatan Bakti Sosial RSIA DEDARI di Fatumnasi, Sabtu, 03/09/2022.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Rumah Sakit Ibu dan Anak RSIA Dedari menggelar bakti sosial di Puskesmas Fatumnasi Timor Tengah Selatan (TTS), Sabtu, 03/09/2022. 

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian akan permasalahan kesehatan dan sosial di Nusa Tenggara Timur khususnya di Kecamatan Fatumnasi TTS. 

Berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, RSIA DEDARI bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten TTS, Bank BNI 46, Puskesmas Fatumnasi, 1000 days Foundation, DMH, dan Lab Prodia melakukan kegiatan bakti sosial bertema Merdeka dari Stunting. 

Kegiatan dipusatkan di gereja Ebenhaezer dan Puskesmas Fatumnasi dengan rangkaian acara ceramah dan diskusi tentang bagaimana mencegah stunting sejak masa kehamilan oleh dr Dewa Putu Sahadewa, SpOGK, Deteksi Dini Stunting oleh Team Dedari, Peranan Kesehatan Jiwa dalam pencegahan stunting oleh dr. D. A. P. Shinta Widari, SpKJ, dilanjutkan dengan pemeriksaan Ibu Hamil dan USG, pengukuran antropometri dalam skrining stunting. 

Selain itu juga dilakukan pembagian susu, telur dan bahan makanan lainnya sebagai inisiasi untuk sadar gizi.

Ratusan warga dan puluhan ibu hamil juga anak - anak mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias. 

Ketua Panitia pelaksana kegiatan, dr. Novi Wiraningrat dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian RSIA DEDARI terhadap kondisi masyarakat Fatumnasi dan berkat komunikasi yang baik dengan kepala Puskesmas Fatumnasi dan dr. Ayu, staf dokter di Puskesmas Fatumnasi.

"Setelah mendapat info dan tawaran kerjasama bakti sosial kamipun menghubungi rekanan kami untuk turut berpartisipasi dan berkolaborasi, puji Tuhan Bank BNI 46 melalui manajer pemasaran menyambut baik dan memberi dukungan luar biasa sehingga kami bisa memberi pelayanan dan bantuan sesuai rencana," kata dr. Novi.

"Demikian juga lab Prodia, dan Yayasan 1000 Hari dan para dokter spesialis yang bahkan hadir di Fatumnasi sehari sebelum kegiatan," lanjutnya. 

Dikatakan, pencegahan stunting memang harus dilakukan sejak remaja akan menikah dan sebelum hamil, dimaksimalkan dalam 1000 hari pertama kehidupan, yakni sejak dalam kehamilan dan 2 tahun setelah lahir, terutama masalah gizi. 

"Semua pembicara memberikan pengetahuan penting bagaimana mencegah stunting dengan kiat-kiat nyata," ujarnya. 

Plh. Kepala Dinas Kesehatan TTS, Nahad Baunsele SKM,.M.PH dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut mewakili Bupati TTS mengakui bahwa Angka Kematian Ibu masih tinggi di TTS demikian juga angka stunting. 

Nahad mengatakan, Pemkab TTS siap berkolaborasi dengan semua pihak yang punya perhatian akan masalah kesehatan dan sosial di wilayahnya.

"Kolaborasi ini bisa menjadi role model yang bisa diterapkan di wilayah - wilayah fokus bermasalah stunting di  tentu kehadiran tim Baksos dalam sehari hanya menjadi pemicu dan penanda gerakan yang lebih besar dan berkelanjutan baik skrining, pendataan, analisis masalah dan solusi masalah," kata dia. 

Halaman
12

Berita Terkini