Bukan semata karena usaha atau jerih payah mereka sendiri, melainkan oleh karena kasih karunia yang diberikan kepada mereka, asalkan mau membuka hati, membiarkan Tuhan hadir dan berkarya atas diri mereka.
“Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar”.
Yesus memilih kita sebagai murid-murid-Nya di zaman now, untuk dapat mengerti rahasia Kerajaan
Sorga.
Kita patut bersyukur atas anugerah istimewa dari Tuhan, karena rahasia
Kerajaan Sorga dibukakan bagi kita.
Kita diberi mata yang dapat melihat jalan menuju keselamatan dan telinga yang dapat mendengar sabda-Nya.
Sudahkah kita menggunakan sesuai fungsinya?
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Untuk dapat melihat dan mendengar dengan baik, dibutuhkan kerendahan hati.
Orang yang bersikap rendah hati mampu melihat karya Tuhan dalam setiap peristiwa hidup dan bersyukur atas karya sesama yang berhasil baik dan bukan bersikap iri dan memandang orang lain sebagai saingan.
Apa yang didengar: entah itu pengajaran, nasihat dan sabda Tuhan tentu akan meresap dan mengendap dalam hatinya serta menghasilkan buah dalam tindakan baik/positif.
Berbeda dengan orang yang keras hati, apa yang dilihat dan yang didengar cepat berlalu, ia akan pura-pura tidak melihat dan tidak mendengar atau mendengar tetapi masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Marilah kita mohon rahmat kerendahan hati agar hati kita menjadi tanah yang subur sehingga mampu melihat dan mendengar dengan baik, terutama mampu melihat dan mendengar karya dan sabda Tuhan melalui situasi/suara orang-orang sekomunitas/di sekitar kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 21 Juli 2022, Semangat Kerendahan Hati dan Pertobatan Sikap Batin
Dengan demikian, kita mampu menghasilkan buah yang baik, memiliki hati yang tulus dalam pengabdian/pelayanan kepada Tuhan dan kepada sesama.
Semoga kelak kita bersama dapat masuk dalam Kerajaan Sorga, Kerajaan Allah yang abadi.
Kontemplasi