"Skenario itu terdiri dari elektabilitas 14 nama, 10 nama, 7 nama, 5 nama dan 3 nama."
Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam paparan surveinya yang dilakukan secara daring, Selasa 12 Juli 2022.
Dia mengatakan, dari tingginya elektabilitas itu selisihnya cukup jauh yakni 5 persen lebih.
Sementara pada simulasi tertutup tiga nama elektabilitas calon presiden, Ganjar memperoleh 32,2 persen dukungan.
Disusul Prabowo dengan raihan 26,4 persen dan Anies di posisi terbawah dengan 22,3 persen.
Adi mengungkapkan, Ganjar berada di puncak pada semua simulasi Elektabilitas Capres pada 14 nama hingga 3 nama.
"Para responden ditanya jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, dan Presiden Jokowi tidak boleh ikut mencalonkan diri kembali. Siapakah tokoh nasional yang akan anda pilih menjadi Presiden Republik Indonesia yaitu Ganjar Pranowo," katanya.
Adi menjelaskan berdasarkan survei, Ganjar dipilih menjadi presiden karena kinerjanya terbukti (26,2 persen), merakyat (24,4 persen), dan memiliki sifat yang baik (14 persen).
Baca juga: Mustahil PDIP Restui Anies Baswedan-Ganjar Pranowo ke Pilpres 2024: Keduanya Bukan Ketua Umum Kok!
Adi mengungkap, secara umum masyarakat Indonesia memilih berdasarkan psikologis.
"Sementara faktor sosiologis seperti agama, suku dan kedaerahan tampak tidak berpengaruh besar pada pilihan masyarakat. Ganjar Pranowo dipilih karena dianggap terbukti kinerjanya di Jateng," imbuhnya.
Sebagai informasi, survei dilakukan pada 15-29 Juni 2022 dengan metode teleponing menggunakan kuisioner yang dilakukan enumerator terlatih.
Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun sampel terdiri dari 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel diambil dengan metode simple random sampling dari 10 ribu data target yang telah dipilih secara random. (*)
Berita Lain Terkait Capres 2024