Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, ROTE NDAO - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ir. Emilia Julia Nomleni berfalsafah tentang kaum perempuan penenun yang luar biasa.
Hal ini disampaikannya, saat menemani Menteri PPPA RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati guna melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Rote Ndao, tepatnya di Rumah Souvenir IKM Binaan Dekranasda, Kelurahan Namodale, Kecamatan Lobalain. Senin, 04 Juli 2022.
"Ketika kita berharap perempuan harus ada di semua tempat yang sama, tetapi juga ada posisi-posisi, yang bagi saya perempuan luar biasa. Dia tetap ada di posisi itu dan tetap mempertahankan itu," ungkap Emi Nomleni.
Baca juga: Emi Nomleni Puji KONI NTT
Dirinya membayangkan, misalnya tidak ada perempuan yang menjaga, mau diapakan rumah souvenir itu. Sebaliknya, saat seseorang berkunjung ke tempat ini (Rumah Souvenir), dengan adanya pengeranjin tenun perempuan, yang bagi Nomleni itu kekuatan perempuan yang luar biasa.
"Perempuan itu ternyata bisa ada dimana-mana, bisa ada dimana saja dan dia bisa mengerjakan apa saja. Dan hari ini saya bisa apresiasi perempuan-perempuan di Rote Ndao, berkat kerja keras mereka itu, ternyata sangat luar biasa dan harus terus apresiasi," kata Emi Nomleni.
Diterangkannya, pemerintah patut memberi perhatian sembari memberikan kekuatan kepada kaum perempuan penenun.
"Kekuatan dalam kerja mereka, harus ditopang dengan berbagai hal. Pemerintah memang harus terlibat, mereka bisa mandiri tentu, paling tidak mereka harus menghasilkan sesuatu untuk dipasarkan dan pasar itu tetap harus didukung, dibentuk atau direkayasa oleh pemerintah sebagai penanggung jawab," tandasnya.
Baca juga: Peserta Dapat Pelayanan Makan dan Minum, Emi Nomleni Hibur Penerima Vaksin
Dirinya berharap, itu semua yang harus dilakukan, karena kaum perempuan penenun bisa menghasilkan banyak hal. Tetapi, jika itu tidak tersampaikan menjadi kekuatan ekonomi mereka, berarti disebutkan Nomleni sia-sia.
"Makanya, kenapa banyak perempuan juga menjadi lemah, karena hasil kerja mereka itu tidak ditopang untuk dikeluarkan menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain,"
terangnya.
Tambahnya, mereka (Perempuan Penenun) perlu mendapatkan harapan itu. Pemerintah perlu untuk melihat yang model seperti ini.
"Saya pikir yang model begini adalah sumber kekuatan. Mau badai bagaimana pun, mereka tetap bertahan. Ini sesuatu yang tidak rusak, sesuatu yang bisa dipertahankan dan menjadi kekuatan ekonomi ke depan," tutupnya. (*)