Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sepanjang tahun 2022 ini, NTT akan menggelar berbagai perhelatan untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Sejumlah agenda itu dilakukan sebagai upaya memulihkan ekonomi yang terperosok akibat pandemi covid-19.
Alfons Ara Kian selaku Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) NTT, Kamis 1 Juni 2022, menjelaskan informasi itu.
Saat ini beberapa festival memang telah digelar dan satu sementara berlangsung. Sedangkan ke depan wisatawan akan ditawari berbagai agenda festival yang tak kalah menarik dan memiliki keunikan tersendiri.
Baca juga: PT Pegadaian Cabang Kefamenanu Berbagi Kasih dengan Para Nasabah dan Masyarakat
Festival yang telah berlangsung sendiri seperti Festival Bale Nagi yang mendapat dukungan Rp 117 juta dari Kemenparekraf dan Festival Dugong sebagai salah satu dari destinasi Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022.
Parade Kebangsaan di Ende jelang Hari Lahir Pancasila juga sudah berlangsung dan Kepala Disparekraf NTT, Zeth Sony Libing, di lokasi menyampaikan tingkat hunian hotel-hotel di Ende meningkat pesat.
Pada pertengahan tahun ini juga akan digelar Festival Wolobobo atau Negeri Di Atas Awan tepatnya di Kabupaten Ngada.
Baca juga: Pembentukan Pansus LKPJ 2021 Bupati Sumba Timur Alot, Deal Setelah Lobi di Luar Ruang Sidang
Kemudian di Timor Tengah Selatan (TTS) juga akan digelar Festival Pah Meto yang juga masuk dalam KEN 2022. Festival ini direncanakan berlangsung pada September tahun ini.
Dinas Pariwisata NTT sendiri akan melaksanakan Festival Musim Dingin di Fatumnasi, Kabupaten TTS pada Juli 2022 ini.
"Rencananya di tanggal 22 hingga 24 Juli. 3 hari," kata Alfons di ruang kerjanya.
Festival Musim Dingin ini sebagai brand wisata Fatumnasi yang juga adalah pariwisata estate dengan bonsai purba sebagai atraksi utama.
Destinasi Desa Koanara juga menawarkan event setiap tahunnya dengan menyelenggarakan festival di sekitar Danau Kelimutu, Kabupaten Ende. Festival ini akan berlangsung seminggu hingga dengan HUT RI di bulan Agustus nanti.
Baca juga: Anggota DPRD Kota Kupang, Yuven Tukung Sebut Pemasangan Wi-Fi di Pasar Tidak Tepat
"Ada juga acara adat di sana dan sebagai penyangga destinasi ini maka kita punya Rumah Ekraf dan cottages," sebutnya.
Desa Lamalera juga memiliki atraksi budaya yaitu penangkapan ikan paus secara tradisional. Pada tanggal 27 April hingga 1 Mei nanti Dinas Pariwisata Lembata berencana menyelenggarakan Festival Leva atau ritual pembukaan penangkapan ikan paus. Ritual penutupnya akan digelar pada Oktober setelah dibuka pada April.
"Dimulai dengan upacara adat maupun agama," tambah dia.