Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, ROTE NDAO - Falsafah hidup orang Maluku yang diwarisi turun temurun, 'Sagu Salempeng Patah Dua, Potong Kuku Rasa di Daging'. Ini merupakan pepatah klasik dengan sarat makna, mencerminkan budaya hidup orang basodara di Maluku.
Semangat Basodara (Bersaudara) orang Maluku, dipertegas lagi hari ini, Rabu, 25 Mei 2022, oleh IWASMA (Ikatan Warga Asal Maluku) yang berdomisili di tanah rantau, yakni berada di pulau terselatan NKRI, Kabupaten Rote Ndao.
Dikukuhkannya pengurus baru IWASMA, guna memanifestasi pepatah klasik tersebut, dengan energi budaya yang menggerakkan orang Maluku untuk mampu membina hidup bersama yang harmonis dalam perbedaan-perbedaan yang ada dan juga dapat turut berbagi rasa yang sama apabila ada saudara yang tersakiti.
Pengukuhannya ditandai dengan penyerahan pataka dari Ketua Iwasma Provinsi Nusa Tenggara Timur, Elvianus Wairata. Dan pataka tersebut diterima oleh Markus Amus Dahoklory, yang dimandatkan untuk memimpin IWASMA Rote Ndao, hingga tahun 2026 mendatang.
"Pemerintah sangat mendukung adanya ikatan keluarga besar Maluku ini, karena dapat memperkaya keberagaman etnis dan budaya yang ada di daerah Rote Ndao," ungkap Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu dalam sambutannya.
Baca juga: IWASMA NTT Gelar Syukuran Hari Ulang Tahun Pattimura ke 205, Begini Suasanannya
Bupati Paulina juga menekankan bahwa IWASMA perlu berperan aktif dalam membangun Kabupaten Rote Ndao yang maju dan sejahtera, untuk saling bekerja sama, saling menghargai dan saling menjaga tali silahturami demi memajukan Kabupaten Rote Ndao yang dicintai ini.
"Seluruh masyarakat Maluku di Rote Ndao, begitu berbahagia, karena sudah ada wadah yang dibentuk agar dapat menyampaikan isi hatinya kepada kami pemerintah. Dan pemerintah siap menerima,” kata Bupati Paulina.
Menurutnya, warga Maluku selama ini merupakan bagian dari masyarakat Rote Ndao. Yang kemudian disebutnya sudah tak bisa dipisahkan.
“Selama ini, kami tidak pernah merasa mereka adalah orang Maluku. Karena kebanyakan ada yang lahir dan besar di sini. Dan mereka memang orang Rote, yang tentunya mendukung program pemerintah,” ucap Bupati Paulina.
"Saya berharap semangat yang sama dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Rote Ndao yang tercinta ini. Apabila ada saudara kita yang kesusahan maka saudara yang lain juga turut merasakan dan saling membantu sehingga dapat tercipta masyarakat Rote Ndao yang harmonis, aman dan bermartabat," sambungnya.
Ia juga berharap, kiranya pengurus yang baru yang dikukuhkan ini, dapat menjalankan amanah yang telah diberikan dan dapat menjadikan ikatan keluarga besar Maluku di Kabupaten Rote Ndao ini menjadi lebih maju produktif dan inovatif di masa yang akan datang.
“Saya, ketua umum IWASMA Provinsi Nusa Tenggara Timur, Elvianus Wairata, dengan resmi melantik, saudara Markus Amus Dahoklory, dengan rekan-rekanya sebagai pengurus Iwasma Kabupaten Rote Ndao, periode 2022-2026,” kata ketua umum Iwasma Propinsi Nusa Tenggara Timur, Elvianus Wairata, dalam naskah pelantikannya.
Selain itu, Ketua Baru IWASMA Rote Ndao, Markus Amus Dahoklory alias Buce dalam sambutannya menyampaikan bahwa IWASMA sudah terbentuk sejak lama di Rote. Pertemuan keluarga besar orang Maluku ini dilakukan dalam bentuk arisan per bulan dan bakti sosial di Gereja-Gereja.
"Tercatat orang Maluku dari Rote Tengah sampai Rote Barat terdapat 118 KK. Sedangkan dari Pantai Baru sampai Landu Leko kami perkirakan 300 lebih KK yang belum terdaftar dalam wadah IWASMA ini," ungkap Buce.
Berikut, susunan kepenguruan IWASMA Rote Ndao yang telah dikukuhkan;
Dewan Pelindung
Bupati Rote Ndao, Kapolres Rote Ndao, Dandim 1627/Rote Ndao, Ketua Pengadilan Rote Ndao, Kepala Kejaksaan Negeri Rote Ndao.
Dewan Penasehat
Bea Barthers, Andreas Samadara, Enggelina Rupidara, Ferdi Kosapilawan, Yohana Manaha.
Ketua Umum IWASMA Rote Ndao, Markus Amus Dahoklory. Ketua I Bidang Kelembagaan dan Keskretariatan, Godlief Matasina, Ketua II Bidang Seni Budaya dan Kepemudaan, Cris Manuhutu, Ketua III Bidang Pemberdayaan Ekonomi, Kerohanian, Sosial Politik dan Hukum, Fritz Matly.
Sekretaris I, Janry Selanno, Sekretaris II, Yane Manafe Siki, Bendahara I, Nona Rupidara, Bendahara II, Yuni Doh Pelupessy.
Koordinator Bidang Keskretariatan, Vivi Kanadjara de Fretes, anggota, Darmayati Karels, Nikodemus Ch Larwuy, Allan Tanamal, Naomi Henukh, Marike Joice Namole.
Koordinator Bidang Kelembagaan, Buce William Saleky, anggota, Glen Rupidara, Lilis Lopulalan, Taroci Theodorus Lakusa, Karlos Pasalbessy, Satria Frans.
Koordinator Bidang Seni Budaya, Refi Helaha, anggota, Getreda Lenggu Makatita, Max Kermita, Ferdi Latuperissa, Teni Samadara, Das Pellu.
Koordinator Bidang Kepemudaan, Dance Frans, anggota, Ati Ouw Kikirara, Ferdi Latuperissa, Dino Ismail, Oma Rudiana Matita, Yusak Lette.
Koordinator Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Pendanaan Organisasi, Jems Lekusa, anggota, Isak Palata, Yeti Kermite, Selvi Lopulalan, Sartin Kikirara.
Koordinator Bidang Kerohanian, Ade Suki Lolilaly, anggota, Darmayati Karels, Iskandar Matita, Melvin Selan Sopacua, Christina Wattimena, Tepsi Talahatu.
Koordinator Sosial, Politik dan Hukum, Leonard Tuanakota, anggota, Gunex Relebulan, George Cornelis, Hamid Assegaf dan Octovianus A. Pattiwaelapia.
Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek, juga hadir. Begitu juga unsur Forkopimda, yakni, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, perwakilan ketua pengadilan negeri, dan perwakilan Kapolres Rote Ndao.
Sejumlah pejabat pemerintahan pun terlihat hadir. Diantaranya, Kepala Inspektorat, Arkilaus Lenggu, Kepala Bagian Hukum, Hangry M. J. Mooy, Kepala Bagian Umum, Handryans Bessie, dan Kepala Bagian Tatapem, Alben Siokain. (Cr.10)