Diagnosis awal penting untuk mencegah kerusakan atau komplikasi lebih lanjut. Saraf terjepit adalah penyebab umum cedera di tempat kerja.
Penyebab
Salah satu penyebab saraf terjepit adalah herniasi diskus. Disk lunk ini bertindak sebagai bantalan di antara tulang belakang.
Terkadang, cakram ini dapat terlepas dari tempatnya atau rusak dan menekan saraf. Kondisi ini disebut sebagai disk yang tergelincir.
Seiring bertambahnya usia, cakram menjadi lebih pendek dan tulang belakang menjadi lebih dekat.
Pertumbuhan tulang (taji) dapat menekan saraf. Namun, ada banyak orang berusia 50 tahun ke atas mengalami kerusakan cakram dan saraf terjepit tanpa menunjukkan gejala.
Baca juga: Makin Menyebar, Kenali Gejala dan Tanda-tanda Penyakit Hepatitis Akut, Serang Anak-anak
Diagnosis
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Lalu, menguji refleks dan kemampuan untuk merasakan sesuatu.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa kemampuan untuk menggerakkan otot-otot.
Beberapa tes yang mungkin dibutuhkan untuk membantu dokter mengkonfirmasi diagnosis, yaitu:
tes pencitraan seperti X-Ray, CT scan, atau MRI
tes konduksi saraf dan elektromiografi (EMG).
Perawatan
Perawatan yang paling sering direkomendasikan untuk saraf terjepit untuk mengistirahatkan area yang terkena.
Dokter akan meminta penderita untuk menghentikan segala aktivitas yang dapat memperburuk kompresi atau tekanan.
Tergantung pada lokasi yang terjepit, dokter juga mungkin akan memberikan belat atau penyangga untuk ‘melumpuhkan’ area tersebut.
Baca juga: Kenali 11 Gejala Hepatitis Termasuk Muntah dan Kulit Gatal
Terapi fisik