"Kita lihat saja, apakah TNI Polri atau KKB yang berkuasa di Papua. Tapi bagi kami, perjuangan KKB ini murni untuk cita-cita bangsa Papua," kata Lucky
Pernyataan Lucky tersebut, kini viral di media sosial. Pasalnya ia terus menunjukkan eksistensi KKB dengan pertempuran yang tak berkesudahan.
Lantas, apakah TNI Polri membiarkan Lucky tetap hidup dan terus bergerilya di tanah NKRI?
Apakah TNI Polri juga rela ditumpas oleh cecunguk yang dulunya diajari bagaimana memegang senjata dan bagaimana pula menggunakannya?
Adalah mustahil kalau TNI berpaling dari janji prajurit, yakni rela mati demi ibu pertiwi.
Adalah mustahil bila TNI mendengarkan Lucky Matuan. Karena celotehannya hanya sebagai tanda kalau ia stres gegara ruang geraknya makin terbatas.
Lucky Matuan juga stress, karena satu per satu anak buahnya telah dikirim ke alam baka oleh TNI Polri.
Atau mungkin Lucky lupa, kalau kemampuannya selama di TNI, sesungguhnya sangat dipahami oleh teman-temannya.
Oleh karena itu, ketika Lucky dikabarkan telah menjadi Panglima KKB, hal itu mungkin dianggap sebagai dagelan.
Karena semua yang ada pada Lucky, sangat dipahami oleh pimpinan TNI dan teman-temannya.
Baca juga: Pendeta Jufinus Mawa Bongkar Kebiadaban KKB, Malam Serang TNI Polri, Siang Sikat Anak-Anak Perempuan
Lantas, apakah berarti TNI meremehkan kemampuan KKB dibawah kepimpinan Panglima Lucky Matuan?
Walahualam. Yang jelas, TNI tak akan pernah meninggalkan Papua barang sedetik pun.
TNI tak akan pernah mundur sejengkal pun dari bumi cenderawasih yang berada dalam wilayah kedaulatan NKRI.
NKRI adalah harga mati. Dan, Papua sebagai bagian dari wilayah NKRI pun harga mati.
Sebby Sambin: Lucky Kembali ke Jalan yang Benar