Masih di hadapan ribuan kader PDI-P di Wonogiri, Puan juga angkat bicara soal banyaknya soal survei elektabilitas calon presiden. Ia meminta kader partainya tak terpengaruh survei berbagai lembaga.
Belakangan, kata Puan, semakin banyak survei yang menyebut sejumlah sosok punya elektabilitas tinggi dan potensial menjadi calon presiden.
Survei juga memetakan nama-nama tokoh yang elektabilitasnya masih rendah sehingga diprediksi sulit memenangkan pilpres.
Menurut Puan, survei itu bisa jadi benar. Namun, PDI-P punya jaringan dan perangkat yang tidak diperhitungkan oleh survei.
Baca juga: Ganjar Pranowo Didoakan Gubernur Aceh Nova Iriansyah Jadi Presiden 2024
“Sekarang ini kan banyak survei dan mengatakan yang tinggi (elektabilitasnya) si ABCDE. Yang tidak naik DEF dan tidak bisa maju 123," kata Puan.
"Survei itu betul karena jadi salah satu hal yang dipertimbangkan, tetapi kita PDI-P punya jaringan dan perangkat kadangkala tidak masuk dalam survei. Jangan terpengaruh dalam survei,” tutur putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ini.
Khawatir dan takut
Melihat ini, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, serangan demi serangan yang dilemparkan Puan menunjukkan bahwa Ketua DPR RI itu sedang khawatir akan nasibnya menuju pencalonan presiden 2024.
Sebagai putri mahkota PDI-P, tentu kans Puan untuk dicalonkan sebagai presiden sangat besar. Namun, elektabilitasnya tak berkata demikian.
Baca juga: Putra Khofifah Indar Parawansa Jadi Pengurus Partai Demokrat, 10 Bupati/Wabup juga Jadi Pengurus PD
Dalam survei berbagai lembaga, elektabilitas Puan hanya berkisar di angka 1 persen. Besaran ini kalah jauh dari pesaingnya di internal PDI-P, Ganjar Pranowo.
Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu selalu masuk di tiga besar dan hampir selalu melewati 20 persen, salip menyalip dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Lagi-lagi, sentilan-sentilan Puan diasumsikan sebagai bentuk rivalitasnya dengan Ganjar di internal PDI-P.
"Bisa jadi ada ketakutan dan rasa tak siap ada kader lain yang elektabilitasnya lebih tinggi dari Puan," kata Ujang kepada Kompas.com, Kamis 28 April 2022
Ujang menilai, Puan seolah geregetan melihat Ganjar yang masih terus tancap gas pencitraan di media sosial, sementara dirinya merupakan putri mahkota partai.
Padahal, menurut Ujang, direstui atau tidak, diakui maupun tidak, elektabilitas Ganjar selalu lebih tinggi dari Puan.